Jumat, 31 Desember 2010

Pengaruh Pola Makan terhadap Iklim

Selamat datang di Planet Bumi: Rumah Tercinta Kita. Hari ini kita akan mempersembahkan wawancara dengan Geoff Russell, seorang jurnalis Australia yang berkomitmen untuk membantu penyelamatan planet kita dari akibat pemanasan global dengan mendukung gaya hidup vegan, gaya hidup tanpa produk hewani.

Bp. Russell adalah anggota kehormatan komite dan juru bicara organisasi nirlaba Animal Liberation yang bekerja untuk melindungi semua satwa dan planet Bumi.

Dalam pekerjaannya sebagai jurnalis, Bp. Russell meningkatkan kesadaran masyarakat dan pemerintah tentang bahaya dari industri peternakan terhadap iklim kita.

Di tahun 2007, Bp Russell menuliskan laporan “Dampak Pola Makan bagi Pemanasan Global (Dietary Impacts on Global Warming)” dan “Jejak Karbon Daging (Meat’s Carbon Hoofprint),” yang muncul dalam majalah ilmiah terkenal Australasian Science.

Russell: Peternakan hewan menciptakan emisi gas rumah kaca dalam berbagai hal. Peternakan hewan merupakan penyebab utama pembabatan lahan di seluruh dunia, khususnya di Australia.

Dari seratus juta hektar tanah di Australia yang telah mengalami pembabatan hutan, sekitar 70 juta dari angka tersebut untuk peternakan hewan. Sekitar 25, 26 jutanya baru untuk hasil panen kita. Kita hanya menggunakan sekitar 2 juta hektar.

Proporsi dari emisi GRK dari berbagai bidang produksi peternakan.

Peternakan hewan menciptakan banyak emisi rumah kaca berupa metana dan dinitrogen oksida. Metana pada umumnya dihasilkan oleh hewan pemamah biak ketika mereka mencerna makanan.

Dan kita memiliki 90 juta domba serta 28 juta ternak lain di negara ini. Mereka 24/7 menjadi mesin penghasil metana. Dan jumlah pemanasan yang dihasilkan metana di Australia jelas lebih banyak dari seluruh stasiun pembangkit listrik batu bara kita.

Sungguh mengagetkan. Cara metana diukur sangat membingungkan karena standar yang ditentukan oleh Protokol Kyoto mengukur metana sama dengan ukuran “karbon dioksida.”

Panas yang disebabkan oleh metana sebenarnya jauh lebih tinggi dibandingkan karbon dioksida. Dan itulah mengapa kita dapat mengatakan bahwa metana dari domba dan ternak menghasilkan efek pemanasan global yang jauh lebih besar dibandingkan stasiun pembangkit listrik batu bara kita.

SUPREME MASTER TV: Mengapa metana tidak disinggung dalam laporan yang paling penting?

Russell:

Industri daging di Australia memiliki pengaruh yang cukup mengagetkan dan cukup menyedihkan.

Bila Anda melihat angka resmi gas rumah kaca Australia pada emisi rumah kaca kita, Anda akan melihat di sana ada sektor pertanian, dan di sana ada sektor perubahan fungsi lahan.

Perubahan fungsi lahan hampir seluruhnya diperuntukkan bagi industri ternak. Jadi banyak sekali emisi yang berasal dari pertanian untuk peternakan.

Dan kita hanya membicarakan tentang peternakan di sini, pertanian lainnya menghasilkan sangat sedikit emisi. Banyak emisi dari industri itu terpecah dalam kategori lain, sehingga orang-orang di industri peternakan keliru dengan mengatakan, “Oh, peternakan hanya menghasilkan 16% dari emisi kita.”

Sektor yang mereka tinggalkan, perubahan fungsi lahan, pembabatan hutan di Australia setara dengan 60 juta ton karbon dioksida. Jadi, itu jauh lebih banyak dari seluruh kendaraan di Australia.

Dan industri daging, mereka mencoba mengecilkan emisi mereka, dan kedua mereka memiliki pengaruh ketentuan nutrisi di negara ini.

SUPREME MASTER TV: Lalu bagaimana dengan air? Saya tahu bahwa peternakan hewan sebenarnya menggunakan banyak air.

Russell:
Ya, industri sapi menggunakan banyak sekali air, khususnya industri susu.

Orang-orang berpikir bahwa air itu hanya digunakan untuk mencuci dinding rumah penjagalan atau pabrik susu atau yang sejenisnya.

Tetapi air paling besar digunakan untuk menumbuhkan makanan ternak. Hewan ternak di negara ini memakan sekitar 12 juta ton hasil panen setiap tahunnya. Sebagai tambahan, ternak penghasil susu banyak yang menggunakan pengembalaan dilepas, hewan gembalaan untuk produksi susu biasanya dilepas dan menggenangi irigasi.

Anda membiarkan air irigasi mengalir pada ladang gembalaan, bukan seperti ketika Anda mengalirkan irigasi untuk sebatang pohon almond atau pohon persik atau lainnya.

Anda menyiramkan air dan Anda membanjirinya dengan jutaan dan miliaran liter air.

Jadi, industri susu sendiri termasuk dalam kategori, menggunakan lebih banyak air daripada industri lain di Australia.

PEMBAWA ACARA: Segera setelah pemilihan umum di bulan November 2007, pemerintahan Partai Buruh Australia yang dipimpin oleh Perdana Menteri Kevin Rudd menandatangani Protokol Kyoto.

Protokol itu memiliki rencana untuk perjanjian perdagangan karbon mulai dari tahun 2010. Bagaimanapun, rencana tersebut tidak termasuk pertanian.

SUPREME MASTER TV: Apakah Anda merasa pertanian seharusnya dimasukkan ke dalam Skema Perdagangan Emisi yang dikeluarkan di Australia?

Russell: Saya tidak sepenuhnya yakin bahwa Sistem Perdagangan Emisi adalah cara terbaik untuk menyelesaikan masalah. Kami ingin menyampaikan suatu laporan dari Peter Singer, Barry Brook, dan saya sendiri dalam Garnaut Review.

Dan kami berargumentasi bahwa satu, Anda harus memasukkan pertanian, dan dua, Anda harus menghitung metana lebih panas 72 kali daripada CO2.

Jika Anda tidak melakukannya, Anda sebenarnya hanya memperburuk situasi. Investasi bisa masuk dalam bidang industri yang memproduksi karbon, tetapi sapi dan ternak yang lebih buruk sebaliknya dinilai rendah jika dimasukkan dalam Perdagangan Emisi.

Skema demikian seharusnya dimasukkan. Jadi, ini adalah suatu lubang yang besar.

Konsentarasi Metana di pengamatan Mauna Loa. Data yang menggambarkan warna abu-abu adalah sementara. Grafik: NOAA.

PEMBAWA ACARA: Wartawan Australia Geoff Russell yang juga seorang vegan berbicara tentang dampak pola makan terhadap iklim. Pada bulan November 2007, majalah ilmu pengetahuan ternama, Australasian Science, menampilkan tiga halaman tulisan Geoff Russell yang berjudul, “Jejak Karbon Daging.”

Tulisannya membahas tentang efek berbahaya dari gas metana terhadap pemanasan global jika dibandingkan dengan CO2.

SUPREME MASTER TV: Profesor Barry Brook dan Anda menulis sebuah artikel yang berjudul “Jejak Karbon Daging.” Bisakah Anda menjelaskan kepada kami tentang hal itu?

Russell: Artikel itu ditulis bersama Profesor Peter Singer. Artikel itu juga ditulis untuk masyarakat umum. Tulisannya dikutip dari para ilmuwan di daerah lain yang sadar akan dampak berbahaya dari gas metana, jadi kami membahas lebih jauh dalam artikel itu tentang masa hidup gas metana, dampak berbahaya dari gas metana, dan kami terutama membahas tentang gas metana yang diproduksi oleh industri peternakan, khususnya untuk memproduksi daging segar.

SUPREME MASTER TV: Di situ ada sedikit pembahasan tentang perkiraan masa hidup metana sekitar 20 tahun lebih, padahal masa hidup metana dulu pernah diperkirakan sekitar 100 tahun lebih.

Bisakah Anda menjelaskan lagi tentang hal itu?

Russell: Gas metana biasanya memiliki masa hidup yang pendek. Biasanya ia menghilang di udara setelah sekitar 15 atau 20 tahun setelah ia dilepaskan ke udara.

Tapi selama ia masih di udara, ia memiliki dampak yang sangat berbahaya, akibat yang sangat berbahaya, ia 72 kali lebih panas daripada CO2.

Tetapi ketika panasnya turun, ia akan menghilang di udara setelah sekitar 100 tahun.

Jadi, selama lebih dari 100 tahun, ia tidak akan terasa begitu panas, tapi hanya 21 kali lebih panas.

SUPREME MASTER TV: Sekarang di dunia ini mengalami kekurangan pangan. Bisakah Anda berkomentar tentang bagaimana pola makan vegan bisa mengatasi krisis kekurangan pangan di dunia kita saat ini?

Russell:Australia tahun lalu mengimpor 2 juta ton biji-bijian, itu semua hanya untuk memberi makan hewan ternak kita.

Padalah itu bisa memberi makan 21 juta orang manusia. Itu suatu impor berskala besar. Tahun lalu kita mengimpor sebesar 2 juta ton dan tahun ini langsung ada kasus kekurangan pangan di dunia.

Maksud saya bukan karena impor Australia yang telah menyebabkan kekurangan pangan, tetapi Anda sendiri dapat melihat apa yang sedang terjadi. Yaitu sekarang ada sebuah kompetisi antara orang-orang miskin dengan hewan-hewan ternak untuk menghasilkan daging untuk dikonsumsi oleh orang-orang kaya.

Lalu ketika pemilik peternakan Australia menginginkan lebih banyak biji-bijian, mereka akan mencari dan membelinya di pasar internasional sehingga membuat biji-bijian itu semakin sulit dibeli oleh negara-negara miskin.

Jadi jika Program Pangan Dunia tidak bisa membeli biji-bijian lagi, itu karena para pemilik peternakan telah memborongnya semua dan mereka mampu membayar lebih mahal untuk mendapatkannya, hal ini nantinya akan menyebabkan kekurangan pangan dunia.

Kita juga memiliki satu industri peternakan ikan. Industri ini sering digeluti oleh orang-orang yang tidak tahu solusi yang lebih baik dan kadang kala oleh orang-orang yang tidak tahu akan solusi kekurangan pangan dunia.

Lautan kita selalu memiliki masalah serius dan ikan-ikan tidak pernah diternakkan sebelumnya untuk makanan kita. Mereka memproduksi sejumlah kecil ikan untuk dikonsumsi orang-orang kaya. Lima puluh lima persen ikan yang dimakan di Australia berasal dari industri peternakan ikan ini.

Ini belum sampai ke pembahasan tentang masalah pangan dunia. Dan sekarang apa yang terjadi dengan peternakan ikan adalah peternakan sering mengambil ikan-ikan besar untuk memberi makan ikan-ikan yang sedang tumbuh karena kebanyakan industri ternak ikan sekarang menjalankan peternakan ikan karnivora.

Jadi di Australia, ikan-ikan yang diternakkan adalah ikan tuna dan salmon dan ikan-ikan ini memakan banyak ikan-ikan lainnya. Jadi karena peternak tidak bisa menemukan makanan untuk memberi makan ikan karnivora, mereka mencampur makanannya dengan biji-bijian dan dari mana biji-bijian itu di dapat?

Mereka mengambilnya dari makanan yang sebenarnya untuk dimakan orang-orang miskin. Sekarang kita sampai ke industri lainnya yang berkompetisi dengan orang-orang miskin untuk mencari makanan.

Kita sudah punya ternak hewan untuk makanan orang-orang kaya, kita juga punya ternak ikan untuk orang-orang kaya, dan sekarang kita punya bahan bakar bio yang juga diinginkan oleh orang-orang kaya.

Ada banyak berita tentang bahan bakar bio selama krisis makanan ini. Tapi bahan bakar bio hanya menggunakan sekitar 100 juta ton.

Kedengarannya seperti banyak bukan, tetapi industri daging tahun lalu menggunakan lebih dari 700 juta ton biji-bijian, jadi masalah utamanya adalah ternak yang dipelihara untuk makanan orang-orang kaya.

SUPREME MASTER TV: Menurut Anda, tindakan apa yang bisa dilakukan orang-orang untuk membantu menyelamatkan Bumi kita?

Russell: Tindakan terpenting yang bisa Anda lakukan adalah memilih pemerintahan yang benar, itulah yang terutama. Pilihlah pemerintahan yang peduli masyarakatnya, itulah yang terpenting.

Tetapi apa yang bisa kita lakukan sebagai masyarakat adalah mengubah gaya hidup kita sendiri dan pengaruh terbesar yang dapat dilakukan masyarakat terhadap Bumi ini dan juga terhadap lingkungan adalah dengan memilih apa yang kita makan.

Apa yang Anda makan berpengaruh lebih besar daripada apa yang Anda kendarai, berpengaruh lebih besar daripada di mana Anda tinggal. Jadi yang terpenting adalah apa yang Anda makan, jadi ubahlah pola makan Anda.

Belajarlah memasak masakan vegetarian, belajarlah memasak masakan vegan.

PEMBAWA ACARA: Terima kasih, Bpk. Geoff Russell atas penelitian dan artikel-artikel Anda yang memberikan kesadaran tentang efek merugikan dari pola makan daging terhadap lingkungan kita.

Semoga kita semua melaksanakan saran ini untuk menyelamatkan planet kita melalui gaya hidup vegan yang sehat dan pengasih.

Penasihat Pemerintah Inggris: Makan Sedikit Daging untuk Atasi Perubahan Iklim

Warga Inggris harus makan lebih sedikit daging dan produk-produk susu untuk membantu mengatasi perubahan iklim, demikian pernyataan penasehat pemerintah Inggris.


Profesor Tim Lang, akademisi yang memperkenalkan konsep food miles, mengatakan bahwa mengurangi makan daging dan produk-produk susu akan mengurangi jumlah gas rumah kaca yang diproduksi saat membesarkan hewan ternak.

Ceramahnya dalam pembukaan Hari Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa, Profesor Tim Lang, yang menganjurkan Pemerintah akan ketahanan pangan dan mengatasi kegemukan, mengatakan salah satu kunci yang bisa dilakukan warga Inggris untuk membantu mengatasi perubahan iklim adalah melalui kebijakan pangan.

Prof Lang, yang mengajarkan kebijakan pangan di City University, menyatakan bahwa dunia sekarang ini menghadapi krisis pangan karena pertumbuhan penduduk tetapi produksi pangan diperlambat oleh iklim yang memanas dan naiknya biaya komoditas.

Ia mengucapkan “dunia bisa menuju kelaparan” dengan menggunakan cara-cara memproduksi pangan yang boros energi.

Ia menyarankan individu-individu dapat membuat perbedaan dengan mengubah diet mereka dengan menghindari makanan yang membutuhkan banyak energi untuk memproduksinya dan menanam makanan mereka sendiri.

Para pemerintah dapat membuat perbedaan dengan meningkatkan alokasi tawaran atau memberikan pengurangan pajak pada produsen pangan yang karbonnya rendah.

Ia mengucapkan, “Kita mesti mengubah diri kita dari konsumen yang pasif ke konsumen yang aktif. Kita perlu melobi pemerintah agar berubah, makan lebih sedikit daging dan lebih sedikit produk susu, dan lebih banyak berkebun…. Dan kita perlu mempelajari kembali keterampilan berkebun yang telah hilang dari kita.”

Ia berujar sistem pangan harus menjadi yang terdepan, dengan memperhitungkan isu-isu semacam air, perubahan iklim, nutrisi, dan keterjangkauan.

PBB baru-baru ini berkata salah satu cara terbaik bagi dunia untuk mengurangi emisi dari makanan adalah makan lebih sedikit daging, karena hewan ternak mengeluarkan gas rumah kaca metana dan menggunakan banyak energi untuk memproduksinya.

Kamis, 30 Desember 2010

Penangkapan Ikan Besar-besaran Mengancam Kehidupan Laut

Sebuah laporan penelitian oleh Amerika dan organisasi pendidikan Institut Kebijakan Dunia berpendapat bahwa perluasan praktik penangkapan ikan telah menciptakan situasi yang membahayakan biota laut. Sebuah penelitian tahun 2003 menunjukkan bahwa 90 persen ikan-ikan besar telah menghilang dalam 50 tahun terakhir, dan Institut Kebijakan Dunia saat ini menuntut uang subsidi yang diberikan pada industri-industri perikanan sebagai tunjangan untuk melestarikan kembali kehidupan laut.

Pemimpin Partai Buruh Demokratik Korea Menyerukan Peralihan ke Pola Makan Nabati

Selain pantas dikagumi atas integritas beliau dan komitmennya terhadap pertanian, keamanan pangan, dan kesehatan publik, Anggota Dewan Korea Selatan dan ketua Partai Buruh Demokratis, Gang Gi-Gap dalam kehidupan sehari-harinya juga berlatih gaya hidup vegetarian. Supreme Master Television mempunyai kesempatan untuk berbicara dengan Anggota Dewan Gang tentang alasannya memilih pola makan nabati.

Rabu, 29 Desember 2010

Pemanasan Global: Waktunya untuk Bertindak

Peringatan tentang penyebab utama pemanasan global:

Pada tahun 2006, PBB melaporkan bahwa peternakan menghasilkan emisi rumah kaca lebih banyak dari yang dihasilkan seluruh gabungan mobil dan truk di seluruh dunia.

Pejabat senior Organisasi Pertanian dan Pangan PBB Henning Steinfield melaporkan bahwa industri daging merupakan “salah satu penyumbang yang paling signifikan bagi masalah lingkungan hidup yang paling serius hari ini.”

TANDA PERINGATAN

Antartika mengalami pencarian es yang dramatis sama halnya dengan Arktik di musim panas yang lalu.

Pemanasan Global Lebih Buruk daripada Skenario Terburuk

Ini adalah pesan dari para ilmuwan Belanda yang menemukan bukti selama era yang dikenal sebagai Fosil Dunia Gas Rumah Kaca sekitar 50 juta tahun lalu, dimana temperatur di lautan kutub menjadi seperti daerah tropis di dekat katulistiwa. Endapan yang didapat dari dasar laut menunjukkan bahwa air laut di daerah Antartika melampaui 30ºC pada saat itu.

Kepala ilmuwan Dr. Peter Bijl dari Universitas Utrecht berkata bahwa era masa lampau ini dapat menggambarkan Bumi di masa depan, bahkan dapat membuat skenario yang lebih mengerikan daripada yang diperkirakan saat ini oleh Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim PBB.

http://www.earthtimes.org/articles/show/289150,temperatures-of-sea-water-fringing-south-pole-were-tropical-50.html

Selasa, 28 Desember 2010

Parlemen Eropa Mendukung Pengurangan Daging

Parlemen Eropa mendukung pengurangan daging untuk menurunkan gas rumah kaca. Selama diskusi mengenai target pengurangan gas rumah kaca, Komite Iklim Parlemen Eropa secara resmi mengakui kontribusi peternakan terhadap pemanasan global dan merekomendasikan peninjauan ulang terhadap subsidi yang diberikan kepada industri peternakan untuk menurunkan metana.

Jens Holm, anggota parlemen Eropa dari Swedia, menuturkan bahwa pengaruh terbesar yang dapat Anda lakukan adalah dengan mengurangi konsumsi daging atau berhenti total makan daging. Anda akan menciptakan surplus pangan yang dapat digunakan untuk memberi makan orang-orang yang kelaparan saat ini.

http://www.jensholm.se/2008/12/02/climate-committee-reduce-meat-consumption

Para Ilmuwan dan Solusi Pemanasan Global


“Bukti-bukti ilmiah sudah jelas: perubahan iklim di dunia disebabkan oleh aktivitas-aktivitas manusia, dan ini telah berakibat buruk bagi masyarakat.”
- Asosiasi Pengembangan Ilmiah Amerika
Petani di Thailand: Hujan tidak juga turun, jadi tanahnya terlalu kering. Ini membuat padi yang tumbuh menjadi tidak berkualitas, tidak begitu hijau.
Penduduk Inggris: Bahkan di negara ini kami bisa melihat perubahan cuaca yang benar-benar tidak sesuai dengan cuaca musim yang berlangsung di daerah ini.
Di Âu Lạc (Vietnam): Selama sebulan di sini sangat dingin membeku. Tumbuhan pun tidak bisa bertahan hidup, begitu juga dengan padi-padi.
<!-- more -->

Julie Williamson, Pengurus hewan di Tasmania, Australia: Di negara kami saat ini sudah musim gugur dan kami nantinya akan mengalami banyak curah hujan. Kami sudah mengalami kondisi kekeringan yang telah diberitakan secara resmi, dan kekeringan ini telah menyudutkan para petani di Tasmania, dimana ada daerah yang jumlah curah hujannya sangat sedikit.

Bpk. Benjamin Karmorh, Jr., Asisten Profesor di Kantor Perlindungan Lingkungan Hidup Liberia: Kepada para pemirsa di rumah, perubahan iklim benar-benar nyata. Perubahan iklim bukan sekedar masalah lingkungan saja, tapi ini menyangkut masalah pembangunan, ekonomi, global.
Bpk. Saley Hassane, Sekretaris Eksekutif di Dewan Nasional Nigeria untuk Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan: Dunia sedang dalam bahaya. Kita perlu menyelamatkan Bumi ini.
Ketua Oren Lyons, Ketua Pimpinan Dewan Nasional Onondaga, Profesor Universitas Negeri di New York: Kami sudah mendapat laporan ini dari negara-negara utara, dari Alaska, Kanada Utara, Greenland, Swedia, dan dari berbagai lapisan masyarakat pribumi di dunia. Kami mengetahui perubahan-perubahan yang sedang terjadi, yaitu berkurangnya salju, dan Bumi yang memanas serta bagaimana hal ini mempengaruhi hewan-hewan dan orang-orang yang hidup di dalamnya.
TITIK-TITIK KRITIS

Pada bulan September 2007, para ilmuwan mulai mengevaluasi data satelit terbaru yang dikumpulkan selama musim panas yang mencairkan Lautan Arktik. Ini adalah musim panas yang dramatis.
Dr. Marc Imhoff, Ilmuwan Proyek Terra, Pusat Penerbangan Luar Angkasa NASA, pada peresmian Tahun Internasional UNESCO untuk Planet Bumi: Banyak orang enggan berkata bahwa kita sudah mencapai sebuah titik kritis karena kejadian sudah terjadi berulang kali. Tapi hasil evaluasi kami adalah kita mungkin telah melewati beberapa titik dimana kita tidak mungkin lagi bisa menyelamatkan lautan es.
Dr. David Archer, Profesor Ilmu Geofisika di Universitas Chicago, AS: Menurut saya pribadi, kita sudah mencapai batas yang berbahaya. Jumlah lapisan es di Lautan Arktik dari tahun ke tahun telah berkurang tapi di tahun 2007 lapisan esnya langsung runtuh. Selain itu aktivitas gempa bumi dan percepatan pencairan es di Greenland, menurut saya ini menunjukkan bahwa kita sudah dalam bahaya.
Dr. Derek Mueller di Ontario, Kanada menemukan sebuah garis lapisan es yang pecah sejauh 16 km di Ward Hunt. Bongkahan es terbesar yang terletak di kutub utara telah hancur seluruhnya.
Dr. Derek Mueller, peneliti studi Kutub Utara dan Selatan di Universitas Trent, Kanada: Dari apa yang kami perhatikan, sungguh lapisan-lapisan es ini akan berakhir keberadaanya setelah beberapa ribu tahun terbentuk.

Di bagian barat Antartika, Dr. Ted Scambos yang melihat dari foto satelit, menunjukkan bahwa ada sebongkah es telah terpisah dari lapisan es Wilkins Antartika, dimana bongkahan es sebesar 406 kilometer persegi ini menunjukan tanda-tanda akan runtuh ke lautan.
Dr. Ted Scambos, kepala ilmuwan di Pusat Data Es dan Salju Nasional di Boulder, Colorado, AS: Bongkahan besar es tiba-tiba saja pecah, tidak hanya satu, tapi ada banyak yang telah hancur, benar-benar pecah berkeping-keping dalam waktu hanya beberapa minggu. Dan yang lainnya, lapisan es itu tidak tertolong lagi. Ia tidak akan terbentuk lagi, tidak ada lapisan es baru yang akan terbentuk lagi setelah kejadian ini.
Dr. Gregory M. Flato, dari Pusat Data dan Analisa Iklim di Kanada: Ketika Anda mulai memperhatikan pemanasan iklim yang terjadi saat ini, ada sebuah perbedaan besar, yaitu salju dan esnya mulai menghilang, dan ini membuat dasar permukaan Bumi menjadi gelap, tidak hanya lautannya saja tapi juga daratan. Dan permukaan yang gelap ini menyerap lebih banyak panas matahari sehingga membuat iklim menjadi lebih panas dan mencairkan lebih banyak es.
Pada akhir musim panas ini, sejumlah ilmuwan menyimpulkan bahwa lautan es sewaktu-waktu akan hilang antara musim gugur tahun 2008 hingga tahun 2012, tiga puluh tahun lebih cepat daripada yang diperkirakan.

Ted Scambos: Di kutub utara, siapa pun juga yang mempelajari ilmu kutub, tak seorang pun yang bertanya, apa benar dalam situasi dunia yang memanas saat ini, kita sedang dalam bahaya, karena akibat-akibatnya telah terlihat di dunia kita setiap tahun. Dan lapisan es yang telah ada selama 10.000 tahun, sejak akhir zaman es lalu, kini sudah hilang karena iklim yang kian memanas, dan hanya sekitar 20 atau 30 tahun terakhir saja iklim sudah bertambah panas.
Ahli Iklim Terkemuka AS, Dr. James Hansen, Direktur Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA: Kita telah mencapai satu titik kritis dimana kita akan menghadapi bahaya. Dan kenyataannya adalah kita telah berada dalam situasi perubahan iklim yang lebih parah daripada yang telah kita alami selama ini.
Sekitar 20 hingga 30% spesies tumbuhan dan hewan keberadaannya sangat rentan jika temperatur global meningkat melebihi 1,5 hingga 2,5 derajat Celcius (suhu rata-rata). - Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim PBB, November 2007.
Dr. Janice Lough, peneliti Karang Great Barrier, di Institut Ilmu Kelautan Australia: Selain batu karang yang beraneka warna, kami melihat ada karang putih yang berkurang di mana-mana. Dan kami melihat ada banyak bagian karang Great Barrier yang memutih pada tahun 1998, dan pada tahun 2002 ada sekitar 50% bagian karangnya yang ikut memutih hingga ke bagian selatan Karang Barrier pada tahun 2006. Dan peristiwa ini berkaitan dengan suhu lautan yang memanas.

Dr. Gordon McBean, Pimpinan Kebijakan di Institut Penurunan Kerugian Bencana Alam: Seperti yang telah saya jelaskan kepada pemerintah pusat ketika saya diminta untuk memberikan laporan kepada mereka, dan mereka berkata, “Oke, bagaimana dengan orang-orang yang mengatakan tidak ada yang akan terjadi?”

Saya menjawab, “Baiklah, Pak Menteri, apa yang Anda dengar dari orang-orang ini adalah, maksud saya, ini adalah apa yang dikatakan oleh 5 orang saja, tapi apa yang saya sampaikan kepada Anda adalah apa dikatakan oleh 90 orang. Dan Anda juga harus pertimbangkan bahwa di situ juga ada 5 orang lainnya yang mengatakannya, mereka adalah para ilmuwan yang terkemuka, apa yang saya sampaikan itu sangat sederhana, tapi sebenarnya ini lebih buruk.”

Asher Minns, Direktur Perhubungan di Pusat Riset Tyndall untuk Perubahan Iklim: Saya telah bertugas di Pusat Tyndall selama lima tahun dan di perhubungan lingkungan selama tujuh tahun, sekarang sudah delapan tahun. Yang mendorong saya pada saat itu adalah cepatnya perkembangan perubahan iklim, ilmu perubahan iklim telah berkembang dan ketertarikan dari swasta dan pemerintah terhadap perubahan iklim telah banyak berkembang pada saat itu.
Dr. Gerald Dickens: Ada sebuah kesalah-pahaman di kalangan masyarakat. Mereka pikir bahwa semua karbon berada di pepohonan. Tapi karbon yang banyak ini, sekitar 93% berada di lautan, bukan di pepohonan atau di udara. Jadi apa yang terjadi sekarang adalah kita banyak menambah karbon ke udara. Ia bertambah lebih cepat daripada berkurang di biosphere atau di lautan. Jadi itulah sebabnya CO2 terus meningkat dengan sangat cepat.
Dr. David Archer, Profesor Ilmu Geofisika di Universitas Chicago, AS: Jadi karbon dioksida, atau CO2, adalah gas rumah kaca dan ia akan menyebabkan permukaan Bumi menjadi hangat. Ini sangat masuk akal. Dan nantinya pemanasan di permukaan Bumi ini juga bisa membuat laut dalam menjadi hangat. Kemudian pemanasan di lautan ini akan menjalar turun ke dasar laut tempat dimana gas berada. Jadi jika gas metana ini dilepaskan dan akhirnya sampai ke udara, metana ini sebenarnya adalah gas rumah kaca yang lebih kuat dibanding gas karbon dioksida, jadi ia akan memancarkan panas lebih kuat daripada yang kita rasakan dari karbon dioksida.

Dr. Gerald Dickens: Kami sangat yakin bahwa dulu karbon dioksida dalam jumlah yang besar pernah keluar dari lautan ke udara dengan sangat cepat. Menurut kami karbon dioksida ini berasal dari oksidasi metana. Jadi metana ini telah masuk ke sistem oksidasi dan kemudian tercampur dengan oksigen di lautan atau melalui berbagai reaksi di udara ia berubah menjadi CO2.
Dr. Gerald Dickens:
Sebenarnya penelitian terbaik tentang kejadian ini sekitar 55 juta tahun lalu, tepat setelah masa Paleocene Eocene. Dan kami melihat suhunya memanas lebih dari 6, 7 derajat di seluruh dunia termasuk di daerah garis lintang tinggi.

Maha Guru Ching Hai: Karena jika seluruh es mencair, jika seluruh es di kutub habis mencair, dan kemudian jika lautan menghangat, maka gas mungkin akan dilepaskan dari lautan, dan kita semua mungkin akan teracuni oleh gas dari lautan ini.
Dr. David Archer: Gas metana yang ada di lautan ini, jumlahnya mungkin mencapai beribu-ribu juta ton metrik. Juga di lautan ada cukup karbon yang mungkin berjumlah dua kali lipat dari karbon dan nantinya semua ini akan dilepaskan ke udara. Jumlahnya sangat besar. Gasnya sangat banyak jika dihitung seluruhnya, jika 10% saja, atau beberapa persen gas ini dilepaskan ke udara, ia akan setara dengan mengganti konsentarsi CO2 sebesar satu banding sepuluh. Akibatnya adalah suatu kehancuran.

Jumlah besar-besaran gas metana telah ditemukan tidak hanya di dasar lautan tapi juga ada di dasar permukaan lapisan es abadi Arktik. Dan hampir 1.000 gigaton gas karbon juga terletak di dasar lapisan es abadi dalam danau-danau Arktik. Karena suhu yang menghangat, lapisan es abadi ini kini telah mencair.
Dr. Roy Hyndman: Kami melihat gas metana sudah menggelembung dari lautan. Ia terletak di sekitar Beting Mackenzie Arktik. Di sanalah Anda akan melihat gas ini keluar dari dasar lautan, menggelembung terus menerus.

Program Lingkungan Hidup PBB (UNEP) meminta penelitian mendesak tentang bahaya gas metana yang dilepaskan dari pencairan lapisan es abadi yang membuat perubahan iklim menjadi lebih cepat dibanding yang sudah diperkirakan baru-baru ini. Penduduk pribumi di Kanada dan Alaska sekarang harus bersiap-siap pindah dari desa mereka. Pada zaman dulu, gas metana yang lepas dari pencairan lapisan es abadi dan dari endapan yang larut dalam lautan dangkal diperkirakan disebabkan oleh pemanasan global terbesar yang terjadi dalam beberapa sejarah Bumi.
Dr. James Hansen: Jika kita ingin menemukan iklim yang telah menghangat 6-9 derajat Fahrenheit ( 3-5 derajat Celsius), kita harus kembali ke zaman pertengahan Pliocene, sekitar 3 juta tahun yang lalu. Dan pada waktu itu, permukaan air laut mencapai sekitar 25 sampai dengan 35 meter lebih tinggi daripada sekarang. 25 meter kira-kira sekitar 80 kaki. Jadi, itu adalah perubahan permukaan laut yang sangat besar. Dan itu adalah sesuatu yang perlu kita hindari, karena setengah penduduk dunia hidup dalam jarak 50 mil dari garis pantai.
Pantai… ada jutaan orang yang saat ini mengalami banjir setiap tahunnya karena peningkatan air laut. Penduduk di populasi paling padat di dataran rendah Asia dan Afrika akan paling terpengaruh, terutama mereka yang ada di pulau-pulau kecil. – Laporan Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim PBB

Ibu Liz Thompson, Advokat Lingkungan Pulau Kecil Negara Berkembang, mantan mentri lingkungan Barbados, Pemenang Bumi 2008 PBB:
Sangat penting bagi kita untuk menjelaskan ke seluruh dunia bahwa perubahan iklim tidak hanya sebuah mantra baru, beberapa kosa kata baru yang telah digunakan pada konferensi internasional, tetapi untuk beberapa orang hal tersebut mewakili sebuah ancaman bagi kehidupan sehari-hari mereka.

Tn. Wael Hmaidan, Ketua Kampanye Iklim Arab, Ketua Aktivis Partai Independen, Libanon: Daerah Sungai Nil merupakan salah satu dari banyak lahan pertanian yang penting di Timur Tengah. Jika air laut meningkat satu meter, sampai dengan 20% dari daerah di sekitar Sungai Nil Mesir akan tenggelam, dan mereka akan kehilangan banyak sekali lahan pertanian.

Dari pegunungan Alpen sampai pegunungan Andes, gletser dunia mulai mencair. Gletser Gangotri merupakan sumber air utama dari Sungai Gangga, yang artinya lebih dari 1 miliar orang tergantung akan kebutuhan air minum dan pertanian setiap harinya. Dalam beberapa tahun ini telah terjadi pencairan dua kali lipat dari rata-rata tahunan yang mencapai lebih dari 100 kaki. Ini adalah salah satu contoh betapa cepatnya es mencair yang menyebabkan banjir dan kemudian diikuti dengan kekeringan yang ekstrem.

Dr. Mihir Deb, Kepala Bagian Studi Lingkungan, Universitas Delhi, India: Sebagian besar sungai-sungai di daerah utara India berasal dari pencairan dari gletser. Jadi kami memiliki banyak sekali air yang mengalir ke sungai sehingga hal tersebut menyebabkan banjir beberapa kali. Dan juga aliran besar air mengalir ke Teluk Bengal dan daerah sekitar teluk itu sudah banyak pulau yang mulai terendam. Beberapa pulau di Sundarban telah lenyap. Lenyap seluruhnya.
Para pakar dari PBB memprediksi bahwa dalam beberapa tahun akan ada sepuluh juta pengungsi iklim. Hal ini pada akhirnya akan mempengaruhi banyak negara lainnya.
Dr. James Hansen: Hal itu cukup jelas bahwa itu akan membawa kita pada dampak yang berbahaya – dampak berbahaya pada peningkatan permukaan air laut, spesies tanaman dan hewan, serta meningkatnya badai dan kekeringan – jadi kita tahu bahwa kita tidak ingin mengalami pemanasan sampai 5 atau 10 derajat. Tetapi betapa merusaknya 1 atau 2 atau 3 derajat? Kita juga tidak mengetahui hal tersebut.

Pär Holmgren, Ahli meteorologi Televisi Swedia: Pemanasan global tidak hanya masalah atmosfer yang menghangat, tetapi lautan juga ikut menghangat.

Dr. Mark Serreze, Ilmuwan iklim Pusat Data Es dan Salju Nasional AS (NSIDC), Universitas Colorado: Kita mungkin akan melihat, sebagai contoh, siklus hidrologi yang terakselerasi, karena ketika kita memanaskannya, maka kita akan menambahkan uap air ke atmosfer. Uap air memberikan tenaga kepada badai.
Pär Holmgren, Ahli meteorologi Televisi Swedia: Karena mereka ( badai tropis ) mendapatkan energi dari laut , kita dapat melihat bahwa musim-musim terjadinya angin topan menjadi lebih panjang, dan juga beberapa dari mereka menjadi lebih kuat.

Dalam beberapa dekade terakhir, Bumi telah menyaksikan beberapa badai yang paling menghancurkan yang tercatat dalam sejarah. Beberapa badai yang sangat menghancurkan di antaranya Badai Katrina yang menghantam Pantai Gulf AS, topan super Gonu di peninsula Arab, topan Sidr di Bangladesh. Di bulan Mei 2008, Topan Nargis mendorong sebuah dinding air setinggi 12 kaki sejauh 25 mil ke Myanmar, benar-benar membanjiri daerah Irrawaddy. Korban yang belum pernah jatuh sebanyak itu menyebabkan masalah yang berkelanjutan karena jutaan orang yang selamat menghadapi banyak masalah seperti tidak ada tempat tinggal, lingkungan yang tidak mendukung untuk tinggal, luka-luka, dan penyakit.

Dr. Jonathan Patz, Ketua Penulis Laporan Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim, Profesor lingkungan dan kesehatan: Penyakit menular. Terutama vektor, yang berarti penyakit menular yang dibawa oleh serangga sangatlah sensitif dalam perubahan iklim. Nyamuk adalah hewan berdarah dingin jadi dalam suhu apapun, nyamuk memiliki suhu badan yang sama. Dan nyamuk membawa banyak sekali penyakit seperti malaria, demam berdarah, virusWest Nile... ensepalitis Jepang. Semua ini adalah penyakit menular vektor dan sangat tergantung pada pengaruh suhu.
María Julia Muñoz, Mentri Kesehatan Masyarakat Uruguay: Kita menghadapi banjir di beberapa tempat di beberapa negara dimana mereka tidak pernah mengalaminya sebelumnya. Hal tersebut juga berakibat pada masalah besar, yaitu masalah kesehatan.

Dr. Jonathan Patz: Orang-orang berbicara mengenai badai yang ekstrem dan menghancurkan, serta masalah kesehatan lainnya; stres. Orang-orang tewas dalam musibah puting beliung, topan, dan banjir. Tetapi kemudian mereka tidak memiliki tempat tinggal. Jadi beban mental yang diderita akibat perubahan iklim yang ekstrem cukup signifikan. Ini adalah sebuah perkiraan dari perubahan iklim.

Di beberapa tempat yang telah mengalami kekeringan dan risiko ketidakamanan pangan serta kekurangan gizi, adaptasi pada perubahan iklim telah menjadi fokus dalam rencana nasional.

Bpk. Benjamin Karmorh, Jr., Asisten Profesor, Badan Perlindungan Lingkungan di Liberia: Liberia merupakan negara yang kurang maju. Tingkat emisi kami tidak signifikan. Tetapi kami, di antara negara-negara lainnya, di antara negara sedikit maju lainnya, kami termasuk menjadi negara yang paling rentan menerima dampak dari perubahan iklim.

Bpk. Pa Ousman Jarju, Ketua Sumber Daya Air di Gambia: Kami mengalami musim hujan yang lebih sedikit, dan peningkatan musim kemarau setiap tahunnya. Jadi kami merasakan dampaknya dan ini juga membawa ketidakamanan pangan.
Pada tahun 2007, dua puluh dua negara di Afrika mengalami musim hujan yang parah dan akibatnya banyak banjir yang dialami dalam beberapa dekade. Banjir tersebut mempengaruhi 1,5 juta orang dan menyapu bersih seluruh ladang mereka.

Bpk. Benjamin Karmorh, Jr., Asisten Profesor, Badan Perlindungan Lingkungan di Liberia: Penting bagi kita untuk bekerja bersama-sama untuk mengembangkan daya tahan di negara-negara yang rentan seperti negara saya, jadi kita dapat lebih tabah menghadapi perubahan iklim, jadi kita dapat beradapatasi pada perubahan iklim. Karena banyak kehidupan telah dihancurkan, infrastruktur telah dihancurkan, pertanian sedang dikacaukan. Sistem transportasi sedang dikacaukan. Hampir seluruh sektor sedang terpengaruh perubahan iklim. Akibat yang kita alami begitu besar.

Dr. Jonathan Patz, Ketua penulis beberapa laporan IPCC: Gelombang panas pada tahun 2003 yang dialami Eropa telah membunuh lebih dari 70.000 orang dalam waktu kurang dari dua minggu. Hal itu merupakan bencana kesehatan umum. Dan gelombang panas tersebut belum pernah terjadi sebelumnya. Gelombang tersebut jauh di atas distribusi normal pada musim panas di Eropa bahkan walaupun Anda tidak menyalahkan satu gelombang panas atau badai atau topan pada pemanasan global, ahli iklim yang melihat betapa ekstremnya hal tersebut berkata bahwa pemanasan, gas-gas rumah kaca yang kita pompa ke udara menyebabkan pemanasan global menjadi dua kali lipat lebih berbahaya pada lingkungan.

Banyaknya efek kesehatan yang terjadi seperti gangguan jantung, polusi udara, penyakit menular, semua ini sangat memprihatinkan bagi kita yang mempelajari kesehatan masyarakat karena perubahan iklim membuka jalan berbahaya yang berbeda yang dapat mempengaruhi kesehatan Anda.

Maha Guru Ching Hai: Orang-orang yang tinggal di kota dan yang tinggal di daerah jauh, mereka berpikir bahwa tidak akan terjadi apa-apa pada mereka. Tetapi itu terjadi. Itu terjadi pada orang-orang yang dekat dengan gas. Kalian lihat, gas-gas tersebut keluar dari lautan dan tanah yang telah digunduli. Mulai keluar di mana-mana.
Untuk sementara ini, hal itu tidak terlalu terasa, ya? Dan kemudian Anda mungkin akan mengalami sakit kepala dan Anda tidak tahu kenapa tiba-tiba jantung Anda terasa sakit dan terbakar. Anda tidak tahu kenapa hari ini hati Anda tidak baik, dan kemudian Anda meminum obat dan Anda lupa akan hal tersebut, Anda tahu apa yang saya maksud? Tetapi nanti itu akan menjadi sangat sangat terasa jika kita tidak melakukan sesuatu.
María Julia Muñoz, Menteri Kesehatan Masyarakat Uruguay: Dan kita sedang berpikir bahwa jikalau kita tidak mengambil ukuran kolektif, tidak hanya pada negara kami, tetapi seluruh dunia, maka fenomena ini dapat menjadi lebih besar dan dapat lebih menyebabkan kerusakan.
Dr. Ted Scambos: Ada permasalahan pada diskusi mengenai gas-gas rumah kaca, terutama pada masyarakat umum, karena semua ramalan cenderung mengarah pada tahun 2100. Seolah-olah angka tersebut adalah angka mistis yang mengakibatkan seluruh kejadian menjadi terhenti. Hal tersebut bukanlah masalahnya. Tidak ada batas bagaimana dunia memanas, kecuali kita menetapkan sebuah batas. Itu adalah hal pokok yang orang-orang mengerti: akhirnya semua tergantung dari kita untuk menghentikannya. Hal itu tidak akan terhenti sampai kita melakukannya.
Penduduk Swiss: Saya tinggal di Swiss, seluruh gletser di sini mencair, iklim berubah, dan sangat kering di musim panas. Dan sangat mengerikan. Benar-benar tinggal satu menit sebelum tengah malam, jadi kita harus melakukan sesuatu.

Chief Oren Lyons: Kita tidak memiliki waktu banyak untuk berpikir.

Tn. Saley Hassane, Sekretaris Eksekutif, Badan Lingkungan dan Pengembangan Energi Berkelanjutan Nasional Nigeria: Kita harus mencari jalan dan bertindak untuk menyelamatkan planet ini, sekarang! Segera. Dunia ini telah menjadi sebuah desa kecil. Kita harus menyelamatkan desa ini.

Dr. James Hansen, Ahli Iklim AS ternama: Dan saya pikir kita dapat mencapai titik kritis yang para pebisnis dan pemerintah serta orang-orang mulai bekerja ke arah yang sama tersebut.
Maha Guru Ching Hai: Kalian hanya memiliki waktu 2 tahun untuk berubah. Dua tahun. Karena empat tahun adalah ketika hal tersebut terjadi tetapi dua tahun, dalam dua tahun kita harus melakukan sesuatu, kalau tidak, hal tersebut akan terjadi, kalian mengerti? Singkat, singkat, sangat singkat, ya? Ketika kalian berkata dua tahun, mungkin terdengar lama. Tidak! Hanya tujuh ratus hari. Seratus empat minggu. Itu adalah angka yang mengerikan. Kalian mengerti? Ya? Okay. Kita harus melakukannya, okay? Kita harus ikut bertindak. Kita lakukan apa yang dapat kita lakukan, okay? Dan okay, kalau kita meninggal, ya meninggal, tetapi kita harus melakukan sesuatu.
Maha Guru Ching Hai: Saya senang pemerintah-pemerintah sedang melakukan sesuatu dan seluruh selebritis, seluruh orang dan organisasi terkenal, sama seperti kita sekarang, peduli dan mencoba untuk mendesak dengan seluruh tindakan vital dalam penyelamatan planet ini, untuk menghentikan pemanasan global. Saya sangat gembira mengenai hal tersebut, tetapi mungkin kita seharusnya bergerak lebih cepat dan bertindak lebih banyak lagi.
Pola makan nabati adalah nomor satu,
Energi ramah lingkungan nomor dua,
semua orang bekerja bersama untuk lebih cermat dan melindungi lingkungan serta hewan-hewan. Hal tersebut tidaklah sulit. Hanya kebiasaan yang harus kita ubah, itu saja.
Hutan hujan tropis yang subur di dunia merupakan sebuah rumah bagi 50% spesies hewan dan tanaman di planet ini. Hutan hutan tropis yang telah dewasa tidak hanya dapat menyimpan karbon, mereka juga dapat mengatur pola suhu dan iklim. Lebih dari 20% oksigen di dunia diproduksi oleh hutan Amazon sendiri.
Setiap tahun, 2 juta hektar hutan hujan tropis (5 juta acre) ditebang di daerah ini untuk membuat padang rumput untuk ternak. Tingkat-tingkat penggundulan sama tingginya di belahan dunia lainnya. Karena menggunakan metode pembakaran vegetasi, maka tanah kehilangan nutrisinya selama bertahun-tahun. Akibatnya adalah erosi, banjir, dan pemulihan hutan yang memerlukan waktu sangat sangat panjang.
TIDAK EFISIEN atau PEMBOROSAN
“Jika kita kehilangan hutan-hutan, kita kalah dalam perang melawan perubahan iklim.” – Deklarasi yang ditandatangani oleh 300 pakar iklim pada Konferensi Perubahan Iklim PBB tahun 2007 di Bali.
Sektor peternakan merupakan bagian yang paling banyak menggunakan tanah. 26% permukaan subur Bumi digunakan untuk beternak. Emisi yang dikeluarkan kurang lebih 2,4 miliar ton karbon dioksida per tahun. Lebih lagi, sepertiga dari panen di tanah yang baik di seluruh dunia digunakan untuk memberi makan hewan ternak, bukannya untuk memberi makan manusia. Menurut Institut Worldwatch, dalam 50 tahun terakhir permintaan akan daging di dunia telah meningkat tiga kali lipat.

Konsumsi yang diberikan untuk hewan ternak menjadi bertambah empat kali lipat. Surendra Shrestha, Ketua Mobilisasi Sumber Daya Strategis, Program Lingkungan AS: Jadi jika penduduk dunia mengubah gaya hidup dan pola makan mereka, maka sumber daya utama akan kembali berlimpah. Tetapi kita hanya memiliki satu planet, kita hanya memiliki tanah, air, udara, keragaman hewan dan tanaman yang terbatas. Karena semua itu terbatas, maka kita mempunyai keterbatasan dalam sumber daya.
Dr. Richard Schwartz, Presiden Vegetarian Yahudi di Amerika Utara: Kita terlalu banyak memberi makan hewan, tidak hanya 6,7 miliar orang yang kita beri makan, tetapi juga lebih dari 50 miliar hewan ternak. Jadi ini berarti bahwa 70% dari biji-bijian yang dihasilkan di AS digunakan untuk memberi makan hewan yang akan berakhir di rumah jagal. Lebih dari 40% dari biji-bijian yang diproduksi di seluruh dunia digunakan untuk memberi makan hewan ternak.
Ini adalah sebuah cara pemberian makan yang sangat boros, dimana sepuluh ribu sapi dikurung selama beberapa bulan terakhir dalam masa hidup mereka. Mereka berada di sana hanya untuk dibuat bertambah beratnya dengan mengonsumsi biji-bijian. Pemberian makan secara berlebihan hanyalah satu bagian dari pemborosan industri peternakan. Sistem pangan dirancang sedemikian rupa untuk mencukupi permintaan akan daging, operasi ini ditemukan di negara berkembang dan negara maju. Mereka mengejar keuntungan, tetapi juga menjadi sumber masalah serius bagi masyarakat lainnya dalam hal kesehatan masyarakat, kesejahteraan hewan, dan lingkungan.
Gary L. Francione, Profesor Hukum Universitas Rutgers Jurusan Hukum, AS, penulis & vegan: Produk-produk hewani merupakan sebuah bencana lingkungan. Diperlukan antara 6 sampai dengan 12 pon protein nabati untuk menghasilkan satu pon daging. Diperlukan sekitar 1.000 kali lebih banyak air untuk menghasilkan sekerat daging daripada menghasilkan kentang atau gandum. Diperlukan dua hektar tanah untuk memberi makan satu orang omnivora. Diperlukan 1/2 hektar untuk memberi makan 20 orang vegan. Jadi pada dasarnya diperlukan 80 kali lebih banyak tanah untuk mendukung gaya hidup seorang omnivora daripada gaya hidup seoarang vegan. Bila kita memberi makan hewan-hewan di Amerika Serikat dengan cukup biji-bijian, gandum, kacang kedelai, dan lain-lain setiap hari, hal tersebut sama saja dengan memberikan 2 lembar roti kepada seluruh penduduk dunia.
Professor Al Gini dari Bagian Etika Bisnis, Universitas Loyola, Chicago, AS: Ketika Anda melihat dalam jangka panjang, lebih banyak bahan diperlukan untuk memproduksi makanan tersebut padahal kita dapat memperoleh protein dari sumber yang lain.
AIR
Untuk menghadapi pemanasan global, krisis akan air mulai terjadi di beberapa bagian dunia. Rumah tangga sedang ditekan dalam upaya untuk penghematan sumber daya yang berharga ini sebanyak mungkin. Menurut Institut Air Internasional Stockholm, 70% dari air digunakan untuk memproduksi makanan, 20% digunakan untuk industri, dan hanya 10% untuk rumah tangga. Sekarang bayangkan: Diperlukan 23 galon air untuk memproduksi satu pon selada; 25 galon air untuk memproduksi satu pon gandum; 49 galon untuk memproduksi satu pon apel; 815 galon untuk memproduksi satu pon daging ayam; 1630 galon untuk memproduksi satu pon daging babi; dan 5214 galon air untuk memproduksi hanya satu pon daging sapi. Para ilmuwan telah menghitung bahwa kita akan benar-benar menghemat lebih banyak air dengan tidak mengkonsumsi satu pon daging sapi, atau empat hamburger, hal ini setara dengan tidak mandi paling sedikit selama enam bulan.
ENERGI

Dr. David Archer: Sangatlah jelas bahwa jika kita menanam biji-bijian lalu memberi makan biji-bijian itu kepada hewan, lalu memakan daging hewan tersebut, maka kita kehilangan 90% dari energi biji-bijian itu. Jadi, kita hanya dapat memberi makan kepada lebih sedikit orang karena semua hasil panen diberikan kepada peternakan yang kita miliki. Seperti yang mereka temukan, untuk memproduksi daging juga membutuhkan lebih banyak energi bahan bakar fosil.
Untuk memproduksi 1 pon daging sapi, dibutuhkan 2.500 galon air, 12 pon biji-bijian, 35 pon humus, dan energi yang setara dengan 1 galon bensin. Jika semua biaya ini dibebankan langsung kepada daging tanpa adanya subsidi, maka harga sebuah hamburger di AS paling murah akan seharga US$35.

TIDAK-BERKELANJUTAN

“Mohon agar makan lebih sedikit daging – daging adalah produk yang menghasilkan karbon yang intensif.” – Dr. Rajendra Pachauri, Ketua Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa Bangsa
Lionel Friedberg, Produser Film Dokumenter /Penulis Naskah / Sinematografer, Produser pemenang-piala Emmy & vegan: Di bulan November 2006, Perserikatan Bangsa Bangsa mengeluarkan salah satu dokumen yang paling menakutkan yang pernah saya lihat, dan itu adalah Organisasi Pangan dan Pertanian yang berlokasi di Roma, yang merupakan bagian dari Perserikatan Bangsa-Bangsa. Dan mereka mengeluarkan dokumen yang berjudul “Bayangan Panjang Peternakan”. Tentang apakah itu? Itu tentang peranan yang dimainkan oleh peternakan terhadap pemanasan global.
Laporan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB tahun 2006 menemukan bahwa peternakan menyumbang emisi gas rumah kaca yang lebih banyak daripada yang dihasilkan oleh seluruh sektor transportasi,
Lionel Friedberg: Bukannya apa yang Anda tempatkan pada tangki bensin Anda, melainkan apa yang Anda tempatkan di atas piring Anda yang benar-benar berarti. Dan itulah cara kita mengerem dan mengendalikan pemanasan global.
Andrew Revkin, Wartawan New York Times: Daging yang termurah akan berasal dari peternakan berskala industri yang memiliki kesangsian lain. Mengenai jumlah air, jumlah polusi yang dihasilkan oleh peternakan berskala besar, jadi makan dari rantai makanan bagian bawah merupakan sesuatu yang penting seperti yang dikatakan oleh kebanyakan ilmuwan.
Dr. Kirk Smith: Ada sejumlah alasan untuk dipikirkan mengapa kita harus menghentikan konsumsi daging. Salah satunya adalah gas-gas rumah kaca; peternakan setidaknya telah menghasilkan 20% dari emisi gas rumah kaca. Maafkan saya, sistem daging. Hal itu termasuk hewan-hewan, termasuk penanaman untuk makanan hewan, termasuk transportasi dari daging, termasuk pupuk untuk menumbuhkan makanan itu, pemberian makanan untuk produksi daging tersebut.
Andrew Revkin, Wartawan New York Times: Jika Anda sadar bahwa pilihan makanan juga merupakan pilihan energi, lahan, air, lalu Anda akan mulai mengubah perilaku.
Marley Tsongas, Pemberi Presentasi atas Proyek Iklim, dilatih oleh aktivis lingkungan terkenal di dunia Al Gore: Pada umumnya, mereka yang merupakan vegetarian atau memiliki tingkat konsumsi daging yang lebih rendah memiliki jejak karbon yang lebih kecil, itu hanya karena mereka memakan bagian yang lebih rendah dalam rantai makanan. Lebih sedikit makanan yang harus diproduksi bagi mereka untuk mendapatkan semua energi dan makanan yang mereka butuhkan.
Dr. Shaw C. Liu, Anggota Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa Bangsa, Direktur dari Pusat Penelitian bagi Perubahan Iklim, Formosa (Taiwan): Kenyataannya, memakan lebih sedikit daging berarti kita bisa membebaskan banyak lahan yang baik untuk produksi biji-bijian dan mengembalikannya menjadi hutan. Itu akan benar-benar memangkas emisi CO2.
Industri daging juga menjadi penghasil utama dari gas metana dan dinitrogen oksida. Kedua gas rumah kaca ini memiliki kuantitas yang lebih rendah namun secara berurut 72 dan 300 kali lebih berbahaya daripada CO2.
Dr. Kirk Smith, Dosen kesehatan lingkungan global, Universitas Kalifornia di Berkeley & vegan: Sumber terbesar satu-satunya dari emisi metana yang disebabkan manusia, adalah peternakan.
Gas metana dilepaskan dari hewan yang memamah biak seperti sapi dan domba yang jumlahnya dapat mencapai 86 juta ton. 18 juta ton lainnya berasal dari kotoran hewan. Peternakan berkontribusi terhadap 37% dari total emisi gas metana. http://geosci.uchicago.edu/~gidon/papers/nutri/nutriEI.pdf
Dr. Richard Schwartz, Ketua Vegetarian Yahudi Amerika Utara: Jadi semua tindakan yang dibicarakan orang-orang, semuanya amat penting: kita harus menggunakan lebih banyak mobil yang efisien bahan bakar minyak, lebih banyak bola lampu yang efisien, lebih sedikit bepergian dengan mobil, lebih banyak menggunakan angkutan umum. Semua itu adalah hal-hal baik yang perlu dilakukan; tetapi semua itu akan sia-sia atau tiada artinya jika kita tidak beralih ke pola makan nabati.
Maneka Gandhi, Anggota Parlemen India, mantan Menteri Lingkungan India & vegetarian: Kecuali jika kita mengubah pilihan makanan kita, tidak ada hal lain yang berarti, karena daginglah yang merusak kebanyakan dari hutan-hutan kita, daginglah yang memberi polusi pada air, daginglah yang menciptakan penyakit, yang membuat semua uang kita dialihkan ke rumah sakit. Jadi itu adalah pilihan pertama bagi siapapun yang ingin menyelamatkan Bumi.
TIDAK MANUSIAWI

“Tak satupun yang akan memberi manfaat bagi kesehatan manusia dan meningkatkan kesempatan untuk mempertahankan hidup di atas Bumi sebesar yang diberikan oleh evolusi menuju pola makan vegetarian.” – Albert Einstein, ahli fisika, Hadiah Nobel 1921
Selama lebih dari dua dasawarsa, Maha Guru Ching Hai telah memperingatkan tentang kebiasaan mengonsumsi daging manusia dan pengurasan besar-besaran yang diakibatkan oleh kebiasaan itu terhadap lingkungan dan pada akhirnya terhadap diri kita sendiri. Bumi kita akan hancur karena kita memakan terlalu banyak daging. Secara garis besar kita dapat mengatakannya dengan cara itu. Jadi jika kita ingin menyelamatkan Bumi, jika kita ingin mengotbahkan slogan kepedulian lingkungan, kita harus bervegetarian.
Tidak ada hal lain yang perlu dilakukan, ok? Dan itu hanyalah suatu hal kecil yang dilakukan jika dibandingkan dengan semua vaksinasi, semua air bersih yang dipergunakan untuk daging dan hal-hal semacam itu. Anda telah membacanya di surat kabar dan majalah serta televisi setiap hari. Saya hanya mengingatkan bagian kecil dari hal itu. Tetapi pengaruh merugikan dari pola makan daging jauh lebih besar daripada kehidupan.
http://www.nytimes.com/2008/01/27/weekinreview/27bittman.html
Bpk. Wael Hmaidan, Ketua Kampanye Iklim Arab, Direktur Eksekutif Liga Aktivis Bebas, Libanon: Solusi terhadap perubahan iklim telah diketahui secara global. Kita perlu menghentikan ketergantungan kita terhadap bahan bakar fosil. Kita bisa memproduksi energi yang cukup untuk memberi tenaga terhadap seluruh planet dengan memakai persentase kecil dari energi yang diberikan matahari kepada kita. Tentu saja, penting juga untuk menyoroti jenis makanan yang kita makan.
Andrew Bartlett, Senator Queensland, Australia: Veganisme telah dikenal sebagai sesuatu yang dilakukan orang dan itu adalah suatu gaya hidup yang baik dan sehat. Jika Anda menempatkannya di dalam konteks perubahan iklim, maka ada banyak dampak tentang hal itu. Jika kita tidak memangkas emisi rumah kaca secara besar-besaran dalam waktu yang amat singkat, maka kita akan merusak secara permanen, merusak lingkungan kita secara serius.
Dr. Jonathan Patz, Ketua Penulis Laporan Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim, Dosen Lingkungan dan Kesehatan: Saya akan mendukung penghapusan pola makan daging, karena itu benar-benar tidak berkelanjutan, dan bukan hanya itu, kita tahu dari pola makan Barat bahwa terlalu banyak daging tidaklah baik bagi kita dan masalah penyakit jantung serta kanker.
Tingkat konsumsi daging sekarang ini adalah faktor langsung terhadap sederetan kondisi kesehatan zaman modern. Sementara itu, produksi daging senantiasa menghabiskan sejumlah besar energi, lahan, air, dan makanan, lebih dari 1 miliar populasi dunia menderita kekurangan gizi.
Menurut suatu laporan baru yang dikeluarkan oleh Dana Anak-anak PBB (UNICEF), anak-anak termiskin di dunia berkontribusi paling sedikit terhadap pemanasan global, tetapi mereka menderita yang paling banyak. Laporan itu menyatakan bahwa pemanasan global bisa menyebabkan tambahan 40.000 hingga 160.000 anak-anak yang akan kehilangan hidup mereka setiap tahunnya di Asia Selatan dan sub-Sahara Afrika melalui meningkatnya kemiskinan dan kelaparan.
Komisaris Tinggi PBB untuk Para Pengungsi (UNHCR) juga telah memperingatkan bahwa 1 miliar orang dapat kehilangan rumah mereka sebagai akibat dari perubahan iklim dalam dasawarsa mendatang.
Maha Guru Ching Hai: Dari aspek ilmiah kita harus menjadi vegetarian. Dan dari aspek kesehatan kita, sekali lagi harus menjadi vegetarian. Dan dari semua alasan ekonomis kita harus menjadi vegetarian. Dari aspek welas asih kita harus menjadi vegetarian. Dan dari semangat untuk menyelamatkan dunia, kita harus menjadi vegetarian. Dinyatakan dalam beberapa penelitian bahwa jika orang-orang di Barat makan makanan vegetarian sekali seminggu, kita dapat menyelamatkan 60 juta orang setiap tahun. Maka, jadilah pahlawan, jadilah vegetarian. Dari semua aspek.
Bonnie Swift, Wakil Pimpinan dari perusahan konsultasi teknik lingkungan di Kanada & vegetarian: Saya telah menjadi seorang vegetarian selama lebih dari 10 tahun sekarang, itu karena saya berada di lapangan dan melihat beberapa dampak yang disebabkan oleh industri peternakan. Saya telah melihat danau, sungai, dan tanah yang dirusak oleh praktik peternakan yang intensif.
Rynn Berry: Jika kita semua bisa menjadi vegetarian, kita bisa mengurangi jumlah emisi karbon di atmosfer dan kita bisa melindungi Bumi dari polusi, dari buangan tempat penjagalan, dan juga melenyapkan kekejaman yang benar-benar merupakan persoalan yang paling penting.
Dr. Eric Llewellyn, dokter medis di Inggris, Konsultan pada Pusat Bantuan Kanker di Bristol: Dalam kaitannya dengan kesehatan manusia, kita memiliki bukti yang nyata tentang kanker. British Medical Journal menyatakan bahwa jika Anda menjadi vegetarian, kesempatan Anda untuk hidup lebih lama 5 tahun meningkat 40% dan menurut pandangan saya, mungkin bahkan lebih daripada itu, tetapi saya yakin, pola makan vegetarian sudah pasti lebih harmonis bagi manusia.
BERKELANJUTAN
SUMBER DAYA
EFISIEN
MANUSIAWI
PENGASIH
“Apa yang engkau tabur, itulah yang engkau tuai.”- Alkitab Kristen
Baik ilmu pengetahuan maupun spiritual melukiskan satu hukum dasar: setiap tindakan menyebabkan suatu reaksi. Selama ini, manusia secara kolektif telah menciptakan penderitaan yang luar biasa terhadap hewan-hewan sesama penghuni Bumi kita. Suatu kehidupan yang dibunuh secara tidak wajar akan meminta ganjaran. Pengrusakan karena pemanasan global dalam skala global merupakan ganjaran atas tindakan manusia yang merugikan dalam skala besar. Di sinilah akar penyebab pemanasan global.
Konferensi SOS Maha Guru Ching Hai: Jadi kita hanya perlu berhenti membunuh. Kita hanya perlu berhenti membunuh hewan-hewan dan manusia. Kita harus menghentikannya. Lalu segala sesuatu akan segera menjadi jernih. Kita akan menemukan cara-cara teknis yang lebih baik untuk menanggulangi masalah iklim, matahari bahkan mungkin berhenti meledak. Ledakan lautan mungkin saja berhenti. Angin topan mungkin saja lenyap.
Angin putting beliung akan mereda. Gempa bumi akan lenyap begitu saja.
Segala sesuatu yang lainnya akan beralih kepada cara hidup yang penuh damai. Karena kita menciptakan kedamaian lalu kita akan mendapatkan kedamaian. Kedamaian tidak hanya terjadi di antara manusia tetapi juga di antara sesama penghuni Bumi. Karena itulah saya senantiasa menekankan pola makan vegetarian. Ini merupakan kode moral seorang manusia. Ini merupakan norma dari menjadi manusia agung.
Anda lihat, pola makan daging bukan hanya menyebabkan emisi gas beracun terbesar ke dalam atmosfer planet ini melainkan juga menyebabkan banyak kerugian lainnya. Tambahkan semua itu bersama-sama, maka kita akan melihat jawabannya dengan jelas.
Ada banyak hal yang memperbanyak energi negatif ke dalam atmosfer planet kita dan Anda mengetahui apa yang sedang saya bicarakan. Ketika Anda melangkah ke dalam ruangan dan ada orang yang saling membenci atau membenci Anda, maka Anda akan merasakan energi yang tajam seperti pisau. Ketika Anda masuk ke dalam pesta yang bahagia dan menyenangkan, maka Anda akan merasakan energi yang penuh semangat dan bahagia. Itulah yang menyebabkan kebahagiaan atau kesedihan dalam hidup kita, energi-energi itu; energi negatif atau energi positif.
Gary Fancione: Menurut saya, kita perlu memahami bahwa kekerasan hanya menghasilkan kekerasan. Kekerasan tidak pernah menjadi solusi terhadap suatu masalah, tidak pernah. Hal itu tidak pernah berhasil; hanya menciptakan lebih banyak masalah. Dan sebagai bagian dari itu, dalam banyak cara, saya tidak benar-benar melihat masalah hewan sebagai suatu masalah yang terpisah. Saya melihat hal itu sebagai seluruh bagian dari kekerasan yang telah menjadi cara hidup kita yang salah.
Surendra Shrestha: Masa depan ada di generasi muda. Kita perlu mengajari mereka cara untuk hidup dalam keharmonisan di dalam batin, pikiran, jiwa, lalu bagaimana untuk hidup dalam keharmonisan, dengan alam dimana kita hanyalah salah satu di antara banyak spesies; kita tidak punya hak untuk membunuh yang lain. Jadi begitu kita hidup untuk belajar atau hidup harmonis dengan diri kita, kita hidup harmonis dengan yang lain dalam masyarakat dan alam, lalu kita akan meraih perkembangan yang berkelanjutan dimana kita memiliki keseluruhan planet untuk hidup bersama di dalamnya.
Lionel Friedberg: Jadi apa yang bisa Anda lakukan untuk membuat perbedaan? Sangat sederhana, Anda bisa membuat sebuah perbedaan! Dengan mengubah pola makan Anda, dengan bersikap damai-penuh kasih, dan dengan menjalani gaya hidup yang penuh damai, penuh kasih. Semua ini mengenai apa yang Anda letakkan dalam piring untuk sarapan, untuk makan siang, dan untuk makan malam. Di situlah tempat dimana Anda membuat sebuah perbedaan.
Andrew Revkin, Jurnalis New York Times: Ini merupakan pertanyaan tentang nilai: Berapa besar kita menghargai masa depan? Berapa banyak kita berkeinginan untuk mengubah tingkah laku kita sekarang untuk membatasi risiko di masa mendatang bagi anak cucu kita, meskipun mereka belum lahir.
Senator Andrew Bartlett, Queensland, Australia: Ini adalah hal yang sangat mudah dimana orang-orang bisa melakukannya secara pribadi. Mereka tidak perlu berpangku-tangan dan menunggu hingga sistem transportasi masyarakat diperbaiki; mereka bisa melakukannya sekarang. Ketika orang-orang mengurangi dan memangkas daging secara berarti, mencari pilihan vegan atau pilihan vegetarian, maka semakin banyak permintaan dari masyarakat, lalu semakin banyak pilihan yang disediakan, dan hal itu nanti akan menjadi jauh lebih mudah untuk dilakukan.
Debora Hart, Pengorganisir Rapat Para Orang Tua untuk menyelamatkan iklim, Australia:

Visi saya untuk masa depan adalah sebuah dunia yang saling menghormati antar kita semua, dengan mempertimbangkan bahwa kita semua sebenarnya terhubungkan dan apa yang kita lakukan sangat berarti, dan energi yang kita gunakan juga berarti. Dan jika kita semua mempertimbangkan hal itu dan benar-benar menjalankan semua itu dalam kehidupan kita sehari-hari, maka dunia akan menjadi tempat yang luar biasa.
Hingga hari ini, hampir 7,5 juta penduduk Amerika mengaku sebagai vegetarian, dan kecenderungan ini akan ditemukan di banyak negara lainnya.
Gadis berumur 13 tahun dari San Fransisco-AS: Kapan saja saya mempunyai pilihan, saya akan selalu makan vegetarian. Menurut saya ini sehat untuk Anda dan juga baik untuk lingkungan dan cocok untuk dunia saat ini.

Ayah dengan anak perempuan mudanya: Anda tidak akan menderita karena makan vegetarian.

Walikota Toronto David Miller: Mereka yang bervegetarian telah membantu lingkungan. Saya tidak vegetarian tapi saya banyak mengurangi makan daging. Menurut saya inilah tindakan yang dapat dilakukan oleh kita semua.
Terima kasih atas kepedulian grup media, pembuat film, dan pimpinan pemerintah; saat ini masyarakat telah mendapat informasi lebih jelas dari sebelumnya tentang hubungan yang kuat antara pemanasan global dengan pola makan mereka.
CTS, Stasiun Televisi Formosa (Taiwan): Perhimpunan Kampanye dalam Mengatasi Pemanasan Global dengan Bervegetarian mendesak setiap orang agar menghentikan pemanasan dan menyelamatkan Bumi dengan pola makan nabati. Makan daging sudah ketinggalan zaman di tengah semangat menyelamatkan Bumi.

Walikota Taipei Hau Lung Bin: Hari ini, jika kita ingin mengurangi emisi CO2, gaya hidup vegetarian adalah cara mutlak yang paling efektif. Perbedaan antara pola makan nabati dan pola makan daging adalah pengurangan pada emisi CO2 yang hampir 3 kali lebih tinggi daripada pola makan daging. Dan lagi, pola makan nabati sangat baik untuk kesehatan kita.
Marianne Thieme, Anggota Parlemen Belanda, Pimpinan wanita dari Partai Hewan dan vegan: Ini merupakan suatu permulaan dari sikap kasih di seluruh dunia.
Pawai Kebanggaan Veggie di New York yang Pertama Tahun 2008, Gadis kecil: Mari selamatkan planet ini bersama.
Konferensi SOS Maha Guru Ching Hai: Anda lihat dari semua pertimbangan, dari semua bukti nyata yang diberikan kepada kita oleh penelitian PBB dan bukti ilmiah dari para ilmuwan, kita belum bicara tentang kewajiban moral.
Menurut saya, nomor 1: Kita harus hentikan semua pembunuhan, seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Kita harus menghentikan semua pembunuhan, menghentikan semua kejahatan terhadap manusia dan hewan.
Nomor 2: Hentikan semua pemakaian produk hewani.
Nomor 3: Menganjurkan gaya hidup yang lebih mulia, mulai dari puncak, berarti mulai dari pimpinan mereka sendiri. Saya tahu bahwa saya sedang meminta kepada bulan, tapi karena Anda bertanya kepada saya maka saya memberitahu Anda bahwa hanya solusi itu yang harus kita ikuti.
Nomor 4: Mengalihkan orang-orang agar berpikiran lebih religius, itu berarti mereka harus lebih banyak mengingat Tuhan. Pemerintah perlu terlibat, jangan katakan politik terpisah dari agama. Mereka harusnya mendorong orang-orang untuk lebih banyak ke gereja, atau lebih banyak berdoa bersama di rumah, untuk membaca Alkitab. Untuk benar-benar melakukan apa yang dikatakan Yesus kepada mereka. Untuk belatih sungguh-sungguh apa yang dikatakan Buddha kepada kita. Untuk berlatih sungguh-sungguh seperti yang dikatakan oleh Guru Nanak kepada kita, apa yang Nabi Muhammad ingin agar kita lakukan. Kita harus benar-benar belajar kitab suci agama kita dan berlatih apa yang mereka ajarkan di dalamnya, tidak hanya membaca.
Dan nomor 5: Kita harus bertobat dan berdoa untuk rahmat Surga. Kita harus meminta pengampunan dari Surga dan semua makhluk atas semua kejahatan yang telah kita lakukan kepada mereka. Dan kekuatan bersama, kekuatan cinta dan positif dari seluruh dunia akan mengusir kegelapan yang datang kepada kita, yang sedang kita hadapi saat ini.
Meskipun semua perkembangan ilmiah juga berarti dalam dunia fisik, kita mungkin dapat memperbaiki teknik pertanian atau adaptasi terhadap perubahan iklim, tetapi itu tidak akan berlangsung lama jika nilai spiritual kita tidak meningkat dari nilai seorang manusia ke standar Surgawi.
Kita harus mengubah kehidupan kita. Kita harus. Saya bukannya menyuruh setiap orang untuk mengikuti saya, tidak, tidak, tidak perlu. Hanya pelajarilah kitab suci Anda dan bertidaklah sesuai dengan itu. Semua kitab suci memberitahu kita, semua kitab agama di dunia memberitahu kita untuk mencintai satu sama lain, kita harus berbelas kasih terhadap semua makhluk, termasuk hewan.

Semua itu adalah cinta kasih. Saling mengasihi dan berbelas kasih. Sangat sederhana, Cinta Kasih. Cintailah tetanggamu, cintai siapa saja, cintailah hewan. Ketika kita mencintai, kita tidak ingin melukai; ketika kita mencintai, kita tidak ingin membunuh. Satu-satunya agama adalah Cinta Kasih. Satu solusi sederhana adalah Cinta Kasih, hanya itu. Kita harus mengikuti kata hati kita.