UNEP Mendesak Pengurangan Emisi Gas Non-CO2

Sebagai bagian dari Konferensi Iklim Dunia ke-3 yang diadakan di Jenewa, Swiss, Direktur Eksekutif Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-bangsa (UNEP) Achim Steiner mendesak dunia untuk mengevaluasi efek gas rumah kaca yang jangkauannya lebih luas, bukan hanya fokus pada karbon dioksida saja.

Dengan mengatakan bahwa zat pencemar non-CO2 seperti metana, senyawa nitrogen, karbon hitam, dan ozon juga dapat menambah emisi pemanasan global secara berarti.

Direktur Steiner mengingatkan perlunya bertindak sekarang, "Sains menunjukkan kepada kita bahwa pemanasan global terjadi lebih cepat dalam skala yang lebih besar daripada yang diketahui sebelumnya." Ia terus berkata kita perlu segera mengatasi gas lain, jangan hanya CO2 saja. Dengan begitu kita dapat membawa perbaikan yang cepat terhadap jaminan kesehatan maupun pangan.

Achim Steiner, Direktur Eksekutif Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-bangsa (UNEP) mengatakan "Apa peran hewan ternak terhadap perubahan iklim? Tugas kami adalah untuk memberi tahu orang-orang dan juga memberi kesempatan untuk mengubah gaya hidup mereka dengan informasi yang lebih baik."

Dalam penelitian terkait, para ilmuwan baru-baru ini telah menemukan bahwa gas yang dihasislkan dari memelihara ternak dapat menambah lebih dari 60% dari total efek gas rumah kaca.

Maha Guru Ching Hai: Gas-gas utama dari memelihara ternak adalah metana dan nitro oksida. Ilmuwan mengatakan bahwa metana menangkap panas 72 kali lebih besar dari karbon dioksida selama rata-rata 20 tahun.

Jadi, jika kita menyingkirkan daging dari pola makan kita, kita secara otomatis dan sangat cepat mengurangi pemanasan global dalam jumlah yang sangat besar, atau paling tidak sebagian besar darinya.

Jika semua orang menjadi vegan, menghentikan peternakan, Bumi kita, manusia, hewan-hewan, lingkungan kita pasti akan terselamatkan.

http://www.un.org/apps/news/story.asp?NewsID=31952&Cr=unep&Cr1=

http://www.pemanasanglobal.net/laporan/UNEP-mendesak-pengurangan-emisi-gas-Non-CO2.htm