How Far Can We Go?
Perubahan iklim, laju deforestasi, penanaman kembali, emisi menjadi kata-kata yang paling sering kita temui ketika kita menemukan masalah perubahan iklim, terutama yang sedang ramai di bicarakan, REDD. Indonesia, sebagai salah satu negara tropis dengan luas tutupan hutan memiliki potensi yang serius untuk menghadapi masalah ini.
Posisi Indonesia memang menguntungkan, negara berkembang, tropis dan memiliki luasan hutan yang banyak. Hal ini tentu saja mengundang dan melirik negara-negara penyumbang emisi untuk memberikan “dukungannya” demi mencegah masalah karbon yang sedang ramai di bicarakan. Banyak sekali yang menuding bahwa negara maju menerapkan standar ganda, di satu sisi begitu peduli pada maslaah penyelamatan lingkungan tapi di sisi lain menjadi negara penyumbang emisi dunia.
Posisi strategis Indonesia memang memberikan peluang banyak, tapi dalam hal ini juga harus bisa bertindak cerdas dan strategis. Apalagi Indonesia di sibukan dengan limpahan dana dari Norway, Meru Betiri yang menjadi kawasan perdagangan karbon. Memang tidak sedikit dana yang dikucurkan untuk mendanai program ini. Tapi Indonesia juga sebaiknya bijak menghadapinya, ada atau tidak adanya dana, pemerintah harus bisa dengan sendirinya “menyelamatkan” hutan dan alam. Belum lagi jika mampu menurunkan emisi sebanyak 26%, Indonesia semakin menjelaskan posisi tawarnya di mata dunia internasional.
Menghadapi pertemuan COP berikutnya di Cancun, memang secara jelas menjelaskan kelak peranan Indonesia bukan hanya sebagai penonton, tapi sudah sebagai aktor yang berperan di dalamnya. Belum lagi Indonesia negara pertama yang mengembangkan Framework Nasional untuk skema REDD dengan PBB. Sejauh mana Indonesia bisa memainkan peran, menggunakan posisi startegisnya dalam bernegosiasi? Bisa kita lihat nanti, sebaiknya segala sesuatu program terkait pengurangan emisi ini bisa menjadi percontohan bagi Indonesia kepada negara lain. (Dianing Kusumo – associate for PILI Green Network)
sumber: http://redd-indonesia.org/feature-headline/detail/read/how-far-can-we-go/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar