Setidaknya, begitulah yang kami saksikan ketika Shopia, Kepala Laboratorium Taman Anggrek Ria Loka Sri Soedewi MS, tengah berkutat dengan biji anggrek Phalainopsis violacea, salah satu jenis asli Jambi.
Di dalam biji tersebut terdapat serbuk-serbuk yang ditebar ke media padat berwarna bening dalam stoples-stoples kecil. Rupanya, media tersebut telah berisi resep khusus terdiri atas vitamin B, pupuk, agar-agar, dan air kelapa. ”Resep ini dibuat supaya dari biji dapat cepat tumbuh bibit-bibit anggrek,” ujar Shopia.
Sejak taman ini dibuka tahun 1984, puluhan jenis tanaman anggrek telah didatangkan dari dalam hutan-hutan di wilayah Jambi. ”Dulunya, anggrek dibawa dari hutan di Sarolangun, Bungo, Tebo, dan daerah-daerah lainnya,” kata Shopia.
Kini, tercatat sudah 53 jenis anggrek, termasuk jenis khas Jambi, dibudidayakan dalam taman. Ada yang menghasilkan warna kuning, ungu, dan putih. Ada juga warna-warna percampuran.
Di Laboratorium tersimpan ratusan stoples dan botol berisi bibit anggrek. Dari setiap wadah itu dapat tumbuh puluhan bahkan ratusan tanaman. ”Kalau tidak tercampur dengan bakteri yang masuk dari luar, seluruh anggrek dapat tumbuh,” ujarnya.
Shopia butuh sekitar satu tahun menunggu bibit anggrek tersebut bertumbuh dan siap untuk ditanam di luar ruangan. Ukuran tingginya berkisar 10 sentimeter hingga 20 sentimeter. ”Anggrek memerlukan waktu cukup lama untuk siap tanam. Karena itulah harga anggrek di pasaran cenderung mahal,” katanya.
Meskipun sudah jutaan bibit anggrek dihasilkan dalam laboratorium, semua tanaman itu tidak serta-merta memenuhi taman. Sejumlah jenis bibit dapat dimiliki warga Jambi yang hobi menanam anggrek.
Namun, dalam proses memisahkan bibit dan ketika
Taman Anggrek Ria Loka Sri Soedewi diresmikan
Menurut Purwanto, Kepala Taman Ria Loka Sri Soedewi, sebagian besar pengunjung adalah kalangan pelajar di
Menuruni tangga taman, akan tampak sebuah kolam yang dipenuhi teratai yang juga tengah berbunga merah jambu. Untuk kepentingan studi, pengunjung dapat singgah di rumah setengah bayang yang dipenuhi tanaman anggrek lokal. Ada juga laboratorium pemuliaan anggrek.
Taman ini menarik untuk dikunjungi, tetapi repotnya
sumber: http://sains.kompas.com/read/2010/04/20/03411353/Kisah.Pemuliaan.Anggrek.di.Taman.Ria.Loka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar