Senin, 27 Desember 2010

Negara Hijau


Perserikatan Bangsa-Bangsa

Komitmen Pos

itif untuk Mendukung Perubahan Iklim yang Positif

Rapat Agenda Kerja mengenai Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNIFCCC), yang

diselenggarakan untuk membahas solusi positif atas pemanasan global, mengambil tempat di Nairobi, Kenya, dari tanggal 6-17 November Tahun Emas 3 (2006). Konvensi tersebut dihadiri oleh lebih dari 5.000 delegasi. Menteri Lingkungan Hidup Kenya, Kivutha Kibwana, mendesak para perunding untuk mengambil tindakan konkret dengan segera. Sebagai tanggapan, Uni Eropa menjanjikan 18 juta dolar AS untuk mengurangi efek pemanasan global selama empat tahun mendatang, terutama di negara-negara berkembang.

Italia berjanji untuk menjadi pelopor dengan memberi contoh dalam melakukan perbaikan yang berarti. Selandia Baru mengumumkan bahwa ia akan memusatkan perhatian untuk melakukan perubahan positif dalam bidang pertanian dan mendorong semua negara untuk bergabung dan selangkah lebih maju, sesuai dengan laporan Stern, "Masalah Keuangan dari Perubahan Cuaca”, yang dibuat oleh ahli ekonomi Sir Nicholas Stern. Peraih Nobel Perdamaian dari Kenya, Wangai Maathai, memperkenalkan Kampanye Semiliar Pohon untuk menanam paling sedikit satu miliar pohon di Tahun Emas 4 (2007). Direktur Program Lingkungan Hidup PBB, Achim Stener, berkata bahwa Kampanye Semiliar Pohon memberi jalan langsung dan tepat sasaran dimana semua sektor masyarakat dapat turut serta memberikan kontribusinya dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Dengan pengabdian yang terfokus dan kerja sama yang sepenuh hati di antara semua bangsa dalam mengatasi masalah pemanasan global, perubahan benar-benar sudah terlihat di depan mata.

Referensi:
http://www.msnbc.msn.com/id/15587638

http://www.physorg.com/news82230854.html
http://www.playfuls.com/news_002845_ItalyVows_To_
Take_Lead_In_Kyoto_Protocol.html

http://www.hoovers.com/free/news/detail.xhtml?ArticleID=
20061109670.2_21ad0008b3220dc3

http://www.alertnet.org/thenews/newsdesk/LA383140.htm



Inggris

Cara untuk Menyimpan Hidrogen

Hidrogen dengan cepat telah menjadi sumber energi alternatif yang populer, tetapi permasalahan yang ada pada semua energi alternatif adalah bagaimana kita menyimpannya dan bagaimana kita menyimpannya secara efektif? Universitas Nottingham di Inggris telah menemukan cara untuk menyimpan hidrogen dalam jumlah besar dalam konstruksi yang memiliki pori-pori resapan yang kecil. Ini mengingatkan pada pepatah kuno: lebih besar lebih baik. Para ilmuwan yang mengerjakan pengembangan konstruksi baru ini adalah Profesor Martin Schröder dan koleganya; Profesor Neil Champness dan Dr. Hubberstey dari Fakultas Kimia; serta Dr. Gavin Walker dari Fakultas Teknik Mesin, Peralatan, dan Industri Universitas Nottingham. Terobosan yang dicapai oleh para profesor tersebut dapat semakin membawa dunia ini lebih dekat pada ekonomi berbahan bakar hidrogen.

Referensi:
http://www.innovations-report.com/html/reports/automotive/report-70899.html

Membantu Menyelamatkan Planet Bumi melalui Renovasi Rumah

Menurut sebuah survei tahun 2006, hampir sepertiga dari para pemilik rumah di Inggris telah melakukan renovasi penghematan energi di dalam rumah mereka pada tahun lalu. Renovasi rumah ini berguna bagi para pemilik rumah, karena pada akhirnya dapat menghemat uang dengan memotong biaya gas, tagihan listrik, serta dapat membantu menurunkan pemanasan global dengan mengurangi emisi karbon dioksida. Survei yang dilakukan oleh Halifax Building Society mencerminkan komitmen yang tengah berlangsung pada umat manusia untuk meningkatkan efisiensi energi dengan memikirkan masa depan planet dan generasi mendatang.

Referensi:
http://www.thisislancashire.co.uk/news/localnews/display.var.958434.0.how_you_can_help_save_the_planet.php

Rumah Sakit Inggris Memperoleh Dana Tunai untuk Memerangi Pemanasan Global

Dalam usahanya untuk memotong emisi gas rumah kaca nasional dan juga konsumsi energi; pada tanggal 4 Januari Tahun Emas 4 (2007), pemerintah Inggris mengumumkan penyediaan dana sebesar 100 juta pound (sekitar 193 juta dolar Amerika) untuk membantu National Health Service (Dinas Kesehatan Nasional) untuk mengurangi krisis pemanasan global. Dana tersebut akan dikucurkan untuk alat-alat yang lebih efisien energinya, penyekatan bangunan, dan penggabungan pabrik pembangkit tenaga listrik dan panas. Ini akan membantu banyak bangunan rumah sakit dan sektor kesehatan lainnya untuk memangkas emisi karbon dioksida, meningkatkan efisiensi energi, dan mengurangi konsumsi energi.

Referensi:
http://news.scotsman.com/latest_uk.cfm?id=17082007

Menghindari Daging dan Produk Susu untuk Membantu Lingkungan

Menteri Lingkungan Hidup Inggris Ben Bradshaw telah mengumumkan di depan umum bahwa menghentikan konsumsi daging akan sangat berpengaruh dalam menstabilkan perubahan cuaca.

Bpk. Bradshaw mengumumkan hal ini karena pemerintah Inggris meluncurkan situs web baru yang menganjurkan para konsumen untuk membantu planet ini dengan menghindari daging dan produk susu, dan sayuran yang ditanam di luar musim. Situs web tersebut menyatakan: “Produksi daging dan produk susu menghasilkan efek merusak yang lebih besar terhadap perubahan cuaca dan dampak lingkungan lainnya daripada yang ditimbulkan oleh produksi padi-padian, kacang-kacangan, buah-buahan, serta sayuran yang ditanam di luar.”

Situs web http://www.direct.gov.uk/greenerfood menjelaskan bahwa memakan daging sapi, domba, ayam, dan produk susu meningkatkan pemanasan global, karena dibutuhkan energi dan tanah yang besar untuk memelihara mereka. Bpk. Bradshaw juga menyatakan bahwa produksi makanan sama merusaknya seperti halnya transportasi dan perumahan pribadi. Pemerintah juga berencana untuk menerapkan pemberian label/etiket untuk semua produk makanan berdasar pada dampak negatifnya terhadap lingkungan, mulai dari peternakan hingga hidangan siap saji.

Situs web The Greener Food juga menyebutkan: “Makanan yang sehat sangat penting, dan kita bisa mendapat gizi dari buah serta sayuran dalam porsi yang lebih besar dengan lemak jenuh yang jauh lebih sedikit.”

Inggris sedang memimpin dunia dengan memberi contoh. Inggris ingin menggunakan bukti-bukti ilmiah untuk memberitahu dunia mengenai dampak yang membahayakan dari daging dan produk susu terhadap lingkungan kita. Referensi:

http://www.thisislondon.co.uk/news/article-23383454-details/Britain+could+go+back+to+rationing/article.do
http://www.activeg.org/news/full_story.html?id=783

Uni Eropa

Uni Eropa dan Maskapai Penerbangan Mengambil Langkah Positif untuk Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Emisi yang dikeluarkan dari penerbangan meningkat dengan cepat. Untuk membantu mengekang pembuangan gas rumah kaca, semua maskapai penerbangan yang masuk atau keluar dari bandara Uni Eropa sekarang diminta untuk berpartisipasi dalam skema perjanjian karbon Uni Eropa. Maskapai penerbangan British Airways mendukung perjanjian emisi, karena mereka melihat ini merupakan cara yang paling efektif dari segi ekonomi dan lingkungan untuk memangkas pembuangan karbon dioksida.

Tahap awal dari skema tersebut ditujukan pada emisi dari sektor daya dan industri berat, dan tahap berikutnya akan ditujukan pada sumber terbesar kedua: mobil, kapal, dan pesawat terbang. Komisi Lingkungan Hidup saat ini sedang mengerjakan metode operasi dan alokasinya.

Referensi:
http://www.euractiv.com/en/transport/eu-tell-airlines-reduce-climate-impact/article-159585

Amerika Serikat

Ladang Tenaga Surya Terbesar di Dunia

Dua perusahaan baru di Amerika Serikat bekerja sama dengan negara bagian Meksiko dalam membangun salah satu ladang energi surya terbesar di dunia. Berlokasi di dekat Deming, Meksiko, ladang ini hampir 30 kali lebih besar dari ladang surya terbesar di dunia yang sudah ada saat ini. Panel surya tersebut akan meliputi area seluas 3.200 hektar dan menghasilkan sekitar 300 megawatt energi alami yang cukup untuk menerangi 240.000 buah rumah (jumlah energi sorotan cahaya yang luar biasa). Tim tersebut akan membuat panel cahaya yang sensitif dalam sebuah pabrik baru. Dengan demikian juga dapat menciptakan lowongan pekerjaan baru.

Referensi:
http://www.planetark.com/dailynewsstory.cfm/newsid/36162/story.htm

Wal-Mart Menggunakan Posisi Pasarnya untuk Mempromosikan Bola Lampu Hemat Energi

Pengecer raksasa Wal-Mart juga memperkenalkan sebuah rencana untuk menjadi pemimpin dalam isu lingkungan seperti efisiensi bahan bakar dengan mengurangi penggunaan energi maupun emisi gas rumah kaca. Wal-Mart berencana untuk mengeluarkan 500 juta dolar setahun untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar pada armada truk sebesar 25% selama tiga tahun dan akan menggandakannya dalam kurun waktu 10 tahun. Wal-Mart juga akan mengurangi gas rumah kaca sebesar 20% dalam waktu tujuh tahun; mengurangi penggunaan energi di dalam toko sebesar 3%; dan mengurangi limbah padat dari toko-tokonya di Amerika Serikat serta Sam’s Clubs sebesar 25% dalam waktu tiga tahun.

Cara lain untuk memangkas konsumsi energi adalah dengan menggunakan bola lampu yang lebih efisien yang memakai listrik lebih sedikit dibanding lampu pijar yang lebih banyak digunakan secara luas. Lampu neon yang baru mengonsumsi 75% listrik lebih sedikit, 10 kali lebih tahan lama, mengeluarkan 450 pon gas rumah kaca lebih sedikit dari pabrik pembangkit tenaga listrik, dan menghemat uang konsumen sebesar 30 dolar AS, karena tiap bola lampu tahan lebih lama. Wal-Mart berharap dapat mempromosikan dan menyaksikan bola lampu semacam ini kelak terpasang setidaknya di 100 juta rumah.

Sebagai perusahaan terbesar di Amerika dengan pelanggan yang sangat besar dan mempunyai pengaruh terhadap para pemasok, mendorong 200 juta pembeli untuk menghemat energi benar-benar telah memberikan dorongan yang kuat terhadap gerakan ramah lingkungan.

Referensi:
http://www.nytimes.com/2007/01/02/business/02bulb.html?ex=1325394000en
=7cdfdd70524b7590ei=5088partner=rssnytemc=rss&pagewanted=all

http://www.msnbc.msn.com/id/9815727/

Jepang

Sel Surya

Sekarang ini Jepang adalah produsen yang memimpin dunia dalam produk sel surya. Baru-baru ini, salah satu daerah di Jepang yang banyak menerima sinar matahari menjadi pusat produksi sel surya. Manfaat lain bagi daerah itu adalah berkurangnya gempa bumi yang terjadi di daerah tersebut dibanding dengan daerah lainnya. Fiji Electric dan Honda Motor Co telah diundang oleh Perfektur Kumamoto untuk mendirikan pabrik di daerah tersebut. Mereka berharap dapat membangun perangkat surya senilai 100 juta yen (846.000 dolar AS) dan mendistribusikan sel surya tersebut pada tahun 2010. Perusahaan itu berharap agar sel surya akan menjadi energi yang populer karena biayanya memadai dan juga ramah lingkungan


Referensi:
http://www.asahi.com/english/Herald-asahi/TKY200611040149.html

Singapura

Program Tanda Ramah Lingkungan dan Inisiatif Lainnya

Sebagai bagian dari upaya berkelanjutan pemerintah Singapura untuk mempromosikan praktik hidup yang ramah lingkungan, dua tahun lalu Otoritas Konstruksi dan Bangunan (Building and Construction Authority /BCA) meluncurkan Program Tanda Ramah Lingkungan pada bulan Januari Tahun Emas 2 (2005). Program Tanda Ramah Lingkungan bertujuan untuk mendorong para pengembang dan pemilik gedung untuk mengadopsi rancangan, teknologi, dan praktik yang ramah lingkungan. Dengan sistem penilaian yang mengevaluasi gedung atas dampak lingkungan dan pengoperasiannya, tujuan Program Tanda Ramah Lingkungan diimplementasikan dalam berbagai teknologi seperti sistem penyejuk udara yang hemat energi, teknologi yang hemat air, dan tenaga surya.

Baru-baru ini ada 34 gedung di Singapura yang mendapat sertifikat Tanda Ramah Lingkungan karena menerapkan teknologi gedung hijau. Mulai tanggal 1 April Tahun Emas 4 (2007), semua gedung baru dan gedung yang akan direnovasi secara besar-besaran harus memiliki sertifikat Tanda Ramah Lingkungan. Sebagai contoh, semua apartemen baru yang dibangun oleh Housing Development Board (Dewan Pengembangan Perumahan) milik pemerintah, yang merupakan pengembang terbesar di Singapura, telah mendapat sertifikat Tanda Ramah Lingkungan.

Pemerintah juga telah menjanjikan dana sebesar S$70 juta (46,6 juta dolar AS), dengan meluncurkan dua program inisiatif lain guna mendorong pembangunan yang memiliki dampak lingkungan yang minimal. Pertama, para pengembang bisa mendapatkan uang tunai hingga S$3 juta (2 juta dolar AS) per proyek dari dana sebesar S$20 juta (13,3 juta dolar AS) yang telah dialokasikan dalam Skema Insentif Bangunan Hijau. Kedua, perusahaan Singapura dan perseorangan juga dapat mengajukan permohonan dana bantuan dari dana R&D sebesar S$50 juta (33,3 juta dolar AS) yang dialokasikan bagi pengembangan teknologi hijau dalam industri bangunan.

Referensi:
1. Panduan Insentif Tanda Ramah Lingkungan -
http://www.bca.gov.sg/GreenMark/others/GMIS_guide.pdf
2. Tanda Ramah Lingkungan 2006 -
http://www.bca.gov.sg/GreenMark/others/gm2006.pdf

Australia

Mobil Bertenaga Surya Memecahkan Rekor Lintas Benua

Sekelompok mahasiswa dari Universitas New South Wales (UNSW), Sydney, Australia, telah memecahkan rekor dunia tahun 1994 untuk perjalanan tercepat dengan menggunakan mobil bertenaga surya dari Perth menuju Sydney. Mereka melakukan perjalanan sejauh 4.000 km lebih dengan jarak tempuh 700 km per hari dan kecepatan hingga 70 km per jam.

Mahasiswa-mahasiswa itu menunjukkan bahwa transportasi masa depan bergantung pada pemikiran yang inovatif, material yang canggih, dan tenaga surya yang dapat diperbaharui. Salah satu mahasiswa teknik tersebut, Andrew Pratley, berharap agar masyarakat mulai mencari alternatif yang lebih ramah lingkungan untuk transportasi. “Perubahan iklim merupakan persoalan yang sangat besar dan contoh seperti ini menunjukkan bahwa kita tidak membutuhkan bahan bakar fosil untuk berkendaraan di jalan,” katanya.

Demonstrasi yang cemerlang ini merupakan suatu inovasi penting bagi penggunaan tenaga surya di masa depan untuk keperluan transportasi kita.

Swedia

Teknologi Pendingin Surya

Pada tanggal 4 Desember 2006, Forum Ekonomi Dunia diselenggarakan di Jenewa, Swiss, dan menganugerahkan Penghargaan Perintis Teknologi 2007 kepada ClimateWell, perusahaan Swedia yang telah menjadi pelopor dalam teknologi Pendingin Surya. ClimateWell telah mengembangkan sebuah sistem pendingin surya yang sangat efisien yang memiliki kemampuan unik untuk menyimpan energi yang dapat mengubah air panas menjadi pendingin dan pemanas yang tersedia sepanjang waktu. Semua sistem pendingin dan pemanas melibatkan beberapa bentuk proses pertukaran panas. Sistem yang dikembangkan oleh ClimateWell berdasarkan pada proses termo-kimia antara air dan beberapa garam higroskopis yang ditempatkan di dalam sebuah ruang hampa udara.

Prinsip kerja dasarnya adalah: air yang menguap dari sebuah tangki di dalam unit sebesar kulkas diserap oleh garam – Lithium Chloride (LiCl) yang ditempatkan dalam sebuah tangki penghubung. Garam tersebut, karena bersifat higroskopis dapat menarik dan menyerap molekul air dan mengubahnya menjadi zat yang kental. Saat air menguap, ia mengeluarkan energi yang kemudian dilepaskan ke dalam tangki garam. Perpindahan energi ini membuat air menjadi lebih dingin, sementara garam kental itu menjadi panas.

Sekarang kita memiliki tangki air dingin dan tangki garam panas yang pada dasarnya merupakan sebuah pompa panas. Dengan menghubungkan tabung kumparan pada kedua tangki itu, air yang bersirkulasi melalui tabung dapat memindahkan energi, baik panas maupun dingin, keluar dari sistem tersebut dan ke lingkungan luar. Pada prinsipnya, sekarang kita memiliki sistem pendingin dan pemanas.

Untuk menyimpan energi di dalam sistem tersebut, tangki garam dapat dihubungkan dengan panel surya. Panas dari air yang dihubungkan dengan pengumpul panas surya menguapkan air dari garam, lalu garam menjadi kering, dan energi disimpan di dalamnya selama yang dibutuhkan. Segera sesudah air dicampur kembali dengan garam, energi itu kemudian dilepaskan, lalu mendinginkan kembali tangki air itu.

Karena sepertiga dari emisi karbon dioksida dunia berasal dari sistem pemanas dan pendingin bangunan, maka emisi ini dapat dikurangi secara drastis dengan menerapkan teknologi yang berdasarkan pada penggunaan energi yang dapat diperbaharui. Kesuksesan yang dicapai oleh ClimateWell ini sudah pasti merupakan sebuah langkah menuju arah yang tepat.


Referensi:
http://www.climatewell.com/files/ClimateWell%20press% 20release%20English.pdf

http://www.climatewell.com/
http://www.treehugger.com/files/2006/01/sweden_raises_t.php

http://www.weforum.org/en/media/Latest%20Press%20Releases/Tech07PressRelease

Tidak ada komentar:

Posting Komentar