Persiapan GCF Task Force-3 Hampir Rampung
Persiapan Governors Climate and Forestry (GCF) Task Force-3 yang akan digelar di Aceh pada 17-22 Mei mendatang hampir rampung.
"Persiapan sudah hampir rampung, kita sedang menunggu konfirmasi kehadiran beberapa delegasi yang kita undang untuk hadir," kata ketua panitia GCF Task Force-3, Husaini Syamaun saat dihubungi dari Banda Aceh, Jumat.
GCF Task Force-3 merupakan kelanjutan dari GCF Task Force-2 yang digelar di California, Los Angeles, Amerika Serikat pada 30 September 2009.
Salah satu rekomendasi dari GCF Task Force-2 adalah keberlanjutan kerja sama untuk memastikan hasil yang nyata dalam konteks upaya memerangi perubahan iklim melalui sektor kehutanan.
Kepala Bapedal Aceh itu mengatakan, beberapa negara bagian yang menjadi tim tetap GCF sudah menyatakan kesediaan mereka untuk hadir seperti delegasi dari Amerika Serikat yaitu California, Illinois dan Wisconsin.
Sementara dari Brazil yang sudah konfirmasi untuk hadir seperti negara bagian Amazon, Mato Grosso, Para dan Acre serta Mexico dan Liberia.
Sedangkan dari Indonesia, sejumlah provinsi yang menjadi tim tetap dan dipastikan hadiri GCF Task Force-3 di Aceh yaitu Papua dan Kalimantan Timur.
Selain tim tetap tersebut, sejumlah delegasi dari beberapa negara juga akan hadir sebagai peninjau seperti Sabah Malaysia serta negara bagian Cross River di Nigeria.
Menurut Husaini, pada pertemuan tersebut nantinya diharapkan akan menghasilkan beberapa komitmen yang akan mendorong para pihak untuk lebih cepat mengikat hasil dari Protokol Kyoto.
Protokol Kyoto adalah sebuah amandemen terhadap Konvensi Rangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) berupa persetujuan internasional mengenai pemanasan global.
Sementara itu, ketua Organizing Committe tim Task Force Reducing Emission from Deforestation and Degradation (REDD) Aceh, Fadmi Ridwan menyatakan dari pertemuan tersebut diharapkan akan melahirkan sebuah protokol.
"Salah satu alasan kita menggandeng negara-negara maju agar mereka bisa melakuan gerakan untuk mendukung pengurangan pemanasan global untuk isu perubahan iklim," kata Fadmi.*ant-cs*
Original Link : formatnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar