Satuan tugas (satgas) persiapan pembentukan lembaga penurunan emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan (REDD+) tengah melakukan studi banding ke Brasil. Studi banding tersebut langsung dipimpin oleh Ketua Unit Kerja Presiden untuk Pengawasan dan Pengedalian Pembanguan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto.
Studi banding itu bertujuan mempelajari aspek-aspek kelembagaan pengurangan emisi mulai dari program sampai organisasi keuangannya. “Sekarang sedang studi banding ke Brasil,� ujar Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan di Istana Negara, Jakarta, Selasa (28/9).
"Saya tidak bisa ikut ke Brasil karena harus menyelesaikan tugas di dalam negeri. Yang mewakili saya dalam studi banding di antaranya Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kehutanan," kata dia.
Studi banding itu rencananya akan selesai Jumat (1/10) mendatang. Diperkirakan Sabtu (2/10) sudah bertolak kembali ke Jakarta. Penunjukan Kuntoro sebagai ketua satgas melalui Keputusan Presiden No 19 Tahun 2010 tentang Satgas Persiapan Pembentukan Kelembagaan REDD+ pada 20 September lalu di Jakarta.
Satgas itu bertanggung jawab untuk membentuk lembaga dan strategi REDD+ secara nasional, juga merancang instrumen pendanaan untuk seluruh kegiatan REDD+ di Indonesia. Sebelumnya, Indonesia dan Norwegia telah menandatangani letter of intent/LOI pada Mei lalu untuk menjalin kemitraan menanggulangi deforestasi dan degradasi hutan di Indonesia dengan komitmen senilai US miliar.
Kemitraan itu tercatat menjadi model kerja sama internasional di mana negara donor akan berkontribusi berdasarkan ketercapaian hasil atau bukan dalam bentuk hibah atau pinjaman.
Selama di Brasil, lanjut Zulkifli, satgas akan mempelajari aspek-aspek yang terbaik dan sesuai dengan kondisi Indonesia. Ini penting mengingat tidak semua yang dijalankan di Brasil berjalan dengan baik. Hasil studi banding itu akan menjadi acuan Kementerian Kehutanan dalam melaksanakan proyek-proyek percontohan yang ditetapkan di lima provinsi, di antaranya Papua, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Riau. (Rin/OL-8)
More info : www.mediaindonesia.com/read/2010/09/29/171522/89/14/Satgas-Emisi-Studi-Banding-ke-Brasil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar