Rabu, 08 Desember 2010

Presiden AS Barack Obama: Peternakan Menyumbang Gas Rumah Kaca Lebih Besar dari Transportasi

Presiden terpilih Obama berkata:

“Saya baru saja membaca sebuah artikel di New York Times yang ditulis oleh Michael Pollen mengenai pangan dan fakta bahwa seluruh sistem peternakan kita bergantung pada minyak yang harganya murah. Sebagai akibatnya, sektor peternakan kita sebenarnya menyumbang lebih banyak gas rumah kaca daripada sektor transportasi kita. Dan sementara itu juga, peternakan menciptakan monokultur yang rentan terhadap ancaman ketahanan nasional, rentan terhadap harga pangan yang meroket ataupun anjlok, naik turunnya harga komoditas, dan sebagian bertanggung jawab atas ledakan biaya medis karena peternakan menyebabkan diabetes tipe 2, stroke, dan penyakit jantung, obesitas, semua hal yang mendorong pengeluaran besar-besaran dalam biaya medis kita. Itu hanya satu sektor ekonomi. Hal yang sama juga berlaku di sektor transportasi. Hal yang sama juga berlaku dalam konstruksi bangunan. Di seluruh bidang sama.



Bagi kami boleh dibilang kami akan memperbarui total bagaimana kita menggunakan energi untuk menangani perubahan iklim, menangani ketahanan nasional, dan mendorong ekonomi kita, itu akan menjadi prioritas nomor satu saya ketika saya masuk bekerja, dengan asumsi, sudah jelas, bahwa kita sudah cukup berbuat sesuatu untuk menstabilkan situasi ekonomi saat ini.”

Akhirnya, Barack Obama mengakui secara terbuka bahwa peternakan menyumbang lebih banyak gas rumah kaca daripada seluruh transportasi. Bagi Anda yang belum tahu mengenai hal ini, silakan simak laporan PBB berikut ini.

Food and Agriculture Organization (FAO) PBB menyebutkan produksi daging menyumbang 18% pemanasan global, lebih besar daripada sumbangan seluruh transportasi di dunia (13,5%).3 Lebih lanjut, dalam laporan FAO, “Livestock’s Long Shadow”, 2006 dipaparkan bahwa peternakan menyumbang 65% gas nitro oksida dunia (310 kali lebih kuat dari CO2) dan 37% gas metana dunia (72 kali lebih kuat dari CO2)4. Selain itu, United Nations Environment Programme (UNEP), dalam buku panduan “Kick The Habit”, 2008, menyebutkan bahwa pola makan daging untuk setiap orang per tahunnya menyumbang 6.700 kg CO2, sementara diet vegan per orangnya hanya menyumbang 190 kg CO2.5 Tidak mengherankan bila ahli iklim terkemuka PBB, yang merupakan Ketua Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) PBB, Dr. Rajendra Pachauri, menganjurkan orang untuk berhenti makan daging untuk mengerem pemanasan global.6

Sumber : 1Ecorazzi, 2Gristmill, 3FAO, 4Meat’s Carbon Hoofprint, 5UNEP, 6Google

Dukungan Barack Obama Terhadap Vegan

Presiden AS, Barack Obama menanggapi sebuah pertanyaan dari seorang vegan, Nikki Beloit. Sekolah Lanjutan Gibbs, Saint Petersburg. Florida, 1 Agustus 2008.

Senator Barack Obama: Gadis muda berpakaian T-shirt, di sana.

Nikki Benoit: Terima kasih, Pak, terima kasih banyak untuk posisi lingkungan Anda yang kuat. Perserikatan Bangsa-Bangsa sebenarnya telah menyatakan lagi bahwa industri peternakan menyumbang lebih banyak emisi-emisi gas rumah kaca global daripada gabungan seluruh transportasi.

Menurut saya, sebagai sebuah komunitas global, kita perlu untuk menjadi pemimpin dan bergerak lebih maju menuju pertanian tanpa peternakan. Itu sangat baik.

Ada 10 miliar hewan darat yang sedang kita berikan air dan biji-bijian yang berharga kepadanya, sedangkan 70 persen dari semua biji-bijian yang kita miliki membantu memberi makan kelaparan dunia. Jadi, sebagai pemimpin berikutnya dari negara yang paling mengagumkan di dunia, bagaimana kita dapat memberikan teladan akan pola makan nabati yang lebih bergizi, yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan yang dapat memelihara sumber-sumber daya air kita dan semua hasil panen biji-bijian kita. Terima kasih banyak.

Senator Barack Obama: Baik. Itu adalah sebuah pertanyaan yang sangat bagus. Sekarang, kita harus bicara secara terbuka bahwa saya memang suka bistik. Saya hanya berusaha jujur. Saya suka pesta daging panggang. Saya tidak ingin berbohong. Tetapi gadis muda tersebut membuat sebuah pendapat yang sangat penting yaitu:

Sekarang ini, sistem makanan di seluruh dunia sedang berada dalam tekanan yang sangat besar. Ia berada dalam tekanan yang sangat besar karena pertama-tama, sebagai sebuah akibat dari perubahan iklim. Anda telah mengalami perubahan-perubahan pola iklim yang hebat. Kita tidak sepenuhnya mengerti arti dampak-dampak ini. Tetapi, sebagai contoh, Australia mengalami musim kemarau yang hebat yang telah menggagalkan banyak panen. Produksi biji-bijian saat ini jauh lebih rendah. Dan persediaannya sangat sedikit. Anda mulai melihat kerusuhan karena makanan di tempat-tempat seperti Haiti dan negara-negara miskin lainnya di seluruh dunia. Dan kenyataan yang juga terjadi adalah bahwa karena negara-negara seperti China dan India menjadi lebih kaya dan mereka mulai mengubah kebiasaan makan mereka; mereka mulai memakan lebih banyak daging, lebih banyak hewan-hewan. Dan apa yang terjadi kemudian adalah karena hal tersebut memerlukan lebih banyak biji-bijian untuk memproduksi satu pons daging sapi sedangkan kita dapat memakan langsung biji-bijian itu, jadi pada akhirnya adalah hal tersebut memberikan tekanan yang sangat besar terhadap persediaan makanan.

Orang-orang Amerika benar-benar akan mendapatkan manfaat dengan mengubah pola makan mereka. Menurut saya, itu bukanlah sesuatu yang harus kita undang-undangkan, tetapi menurut saya, itu adalah sesuatu..., itu menjadi bagian dari keseluruhan sistem layanan kesehatan kita……yang harus kita anjurkan karena, sebagai contoh, jika kita dapat mengurangi obesitas turun ke tingkat yang terdapat pada tahun 1980, kita akan menghemat satu miliar dollar sistem layanan medis. Kita akan mengurangi tingkat diabetes. Kita akan mengurangi penyakit jantung. Jadi, kenyataannya bahwa kita saat ini sebenarnya mensubsidi beberapa operasi-operasi dari agribisnis besar ini yang tidak selalu memproduksi makanan sehat dan kita sebaliknya tidak mendorong atau tidak mensubsidi petani-petani yang memproduksi makanan dan sayur-sayuran, pertanian skala kecil yang memproduksi langsung kepada konsumen-konsumen daripada memprosesnya.

Kenyataannya adalah bahwa kita tidak melakukan banyak hal untuk menjamin makanan-makanan sehat itu tersedia di sekolah-sekolah. Ini semua tidak masuk akal. Sangat penting bagi kita untuk memeriksa kembali seluruh kebijakan pangan kita sehingga kita harus mendorong kebiasaan yang baik dan bukannya kebiasaan buruk. Sebagai contoh, dengan memastikan tersedianya buah dan sayur-sayuran dalam program makan siang di sekolah, itu akan membuat sebuah perbedaan yang sangat besar dalam pola makan anak-anak kita yang sedang berkembang. Itu akan membuat kita lebih sehat untuk jangka waktu yang lama. Itu akan memotong biaya layanan kesehatan kita dan mungkin itu akan menolong orang-orang di tempat lain di dunia yang berada di negara-negara yang kurang kaya dan juga memberi makan mereka.

Jadi, itu adalah pertanyaan yang sangat bagus. Itu penting. Saya punya waktu untuk satu pertanyaan lagi. Itu harus dari seorang lelaki. Saya harus adil.

Dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar