Dalam wawancara dengan surat kabar India Financial Express, ekonom iklim Inggris Lord Nicholas Stern menyuarakan dorongannya terhadap gaya hidup bebas produk hewani sebagai solusi iklim yang utama dengan mengatakan, “Pola makan vegetarian itu ramah iklim. Emisi karbonnya lebih sedikit. Meskipun menyantap makanan adalah pilihan pribadi, tetapi lebih baik untuk membantu orang membuat keputusan berdasarkan pengetahuan.”
Lord Stern, yang dulu menjabat sebagai Kepala Ekonomi Bank Dunia dan sebagai penasihat bagi Inggris mempublikasikan Stern Review, sebuah analisis ekonomi tentang perubahan iklim. Ia memperingatkan, jika kita sekarang tidak bertindak, perubahan di masa depan dapat membuat temperatur naik hingga lima derajat Celsius yang akan menyebabkan Eropa Selatan menjadi gurun dan membuat ratusan juta orang mengungsi, memicu konflik global.
Dengan menjelaskan bahwa krisis seperti itu akan datang sangat cepat, ia menyatakan, “Daging menghasilkan polusi air dan menciptakan banyak gas rumah kaca. Ia memberi tekanan besar pada sumber daya di dunia. Pola makan vegetarian jauh lebih baik.”
Saat berada di India, Lord Stern memberikan ceramah tentang “Meciptakan Kesepakatan yang Adil terhadap Perubahan Iklim”.
Lord Stern ikut bersama pemimpin terkenal lainnya dalam menyuarakan dukungannya terhadap manfaat pola makan vegetarian terhadap iklim. Di antaranya termasuk ketua Panel Antarpemerintah urusan Perubahan Iklim (IPCC) Perserikatan Bangsa-Bangsa Dr. Rajendra Pachauri; ketua Konvensi Kerangka Kerja urusan Perubahan Iklim PBB Yvo de Boer, dan warga Inggris mantan anggota Beatles, Sir Paul McCartney.
http://www.financialexpress.com/news/Vegetarianism--the-mantra-to-overcome-climate-change-challenges/539753
http://www.bbc.co.uk/blogs/newsnight/2008/06/is_it_time_to_turn_vegetarian.html
http://en.wikipedia.org/wiki/The_Indian_Express
http://www.bbc.co.uk/blogs/newsnight/2008/06/is_it_time_to_turn_vegetarian.html
http://en.wikipedia.org/wiki/The_Indian_Express
Tidak ada komentar:
Posting Komentar